SERANG | KopiPagi: Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud, menandatangani buku dan jurnal Internasional tentang program Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) yang diluncurkan pada acara Rapat Koordinasi Pengelolaan Risiko Banjir Daerah, di Hotel Horison Ultima, Serang, Banten, pada Senin, (05/06/2023) kemarin.
Buku yang baru saja diluncurkan tersebut disusun oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah dalam hal ini Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I bersama Tenaga Ahli FMSRB.
“Saya berharap apa yang sudah ditulis dan seluruh pembelajaran baik dari program FMSRB yang dituangkan dalam buku ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, utamanya dalam upaya mitigasi bencana,” kata Restuardy Daud di sela-sela pembukaan Rapat Koordinasi Program FMSRB.
Restuardy Daud, menandatangani buku dan jurnal Internasional tentang program Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) .Ist.
Ada 4 buku yaitu, “Profil Desa Kelurahan FMSRB, Profil Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB), Profil Infrastruktur FMSRB, dan Kumpulan Pembelajaran dari Program FMSRB”, dan 1 Jurnal Internasional berjudul “Analisis Dampak Program Struktural, Non-Struktural dan Kolaborasi Stakeholders Terhadap Produktivitas Pengelolaan Mitigasi Banjir Berkelanjutan” yang diluncurkan.
Buku dan jurnal ini dapat menjadi bahan data dan informasi sebagai acuan perencanaan bagi penyusunan kebijakan pembangunan daerah.
Dalam forum tersebut Dirjen Bina Bangda memberikan Tanda Tangan pada Buku dimaksud dan menyerahkannya secara simbolis kepada perwakilan daerah peserta Rakor.
Sebagai informasi tambahan, FMSRB adalah sebuah program yang dilakukan dalam rangka mengelola risiko banjir di beberapa daerah yang dianggap rentan dan butuh intervensi pengelolaan secara terpadu, diantaranya yaitu; Provinsi Maluku, Kota Ambon, Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang di Banten.
Penanganan pengelolaan risiko banjir melalui Program FMSRB telah dilaksanakan selama 5 tahun dan saat ini memasuki tahap akhir. *Kop.