Connect with us

LIFE

Nobar Akhir Kisah Cinta Si Doel, Azizah: Hidup Adalah Pilihan

Published

on

KopiOnline JAKARTA,- Pecinta film ‘Akhir Kisah Cinta Si Doel’ tentu membuat penasaran pemirsa, tak terkecuali Siti Nur Azizah. Film lanjutan dari Si Doel The Movie 2 masih disutradarai dan ditulis oleh Rano Karno dan tayang perdana hari ini, Kamis (23/1/2020) di bioskop.

Tampak Siti Nur Azizah bersama Sandiaga Uno yang tak ketinggalan juga ikut nonton Si Doel

Di tengah kesibukannya, Azizah yang selama 27 tahun mengikuti perjalanan kisah cinta segitiga Si Doel dengan Sarah dan Zaenab itu turut menyempatkan diri nonton bareng di Rasuna Epicentrum, Jakarta. Sederet artis, diantaranya pendukung Si Doel turut hadir. Tampak pula artis-artis senior seperti Widyawati, Ninik L karim, Yessy Gusman, Uci Bing Slamet, Beby Zelvia bersama Hengky Tornando suaminya. Nah, hadir pula Kang Ade yang merupakan kandidat di Tangsel serta manytan Kretua KPK Abraham Samad.

Azizah mengatakan, ia merasa sangat penasaran akhir dari kisah film tersebut. Namun, dibalik itu, kata dia, ada nilai-nilai yang ia kagumi dari film yang diperankan Rano Karno, Maudy Koesnadi, Cornelia Agatha, Rey Bong, Suti Karno, Mandra, dan Aminah Cendrakasih tersebut.

“Selama 27 tahun saya menjadi bagian dari penikmat perjalanan Si Doel. Banyak hal yang saya petik dari film ini, soal keragaman budaya, cinta, pengorbanan dan keikhlasan,” ungkap Azizah kepada awak media usai nobar tersebut.

Nilai-nilai tersebut, kata dia, sering ia refleksikan pada kehidupan pribadinya, terlebih saat ini, Puteri Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu tengah berjuang meraih kursi wali kota Tangerang Selatan.

Diceritakannya soal film tersebut, dipenghujung kisah cintanya, Si Doel harus memilih antara Zaenab yang selalu bersuara dalam kesunyian atau Sarah van Heus yang jauh di mata namun dekat di hati. 

Situasi demikian juga yang dialami Azizah saat memilih mengakhiri kariernya sebagai aparatur sipil negara di Kementrian Agama demi cita-cita yang lebih besar yang dikatakannya turun memimpin perlawanan mereka yang hanya bisa bersuara dalam kesunyian.

“Saya memilih turun dari kasta pegawai negeri dan memilih bergerak bersama rakyat Tangsel untuk membuat suara perubahan bagi masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Azizah pun menyakini, dengan visinya Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan (Permata) Tangsel, kehidupan masyarakat yang ia sebut menjadi korban pembangunan secara perlahan akan naik kelas, sebagaimana mimpinya membawa Tangsel menjadi kota berkelas dunia.

“Hidup adalah pilihan. Bersama saya, insya Allah, rakyat Tangsel akan memiliki lebih banyak pilihan dan kesempatan dalam menjalani hidup dan menyambut masa depan,” pungkasnya.kop.


 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version