Connect with us

U T A M A

Kabid PKK Kota Cilegon : Kekerasan pada Perempuan & Anak Cukup Tinggi

Published

on

CILEGON | KopiPagi : Kunjungi  Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kota Cilegon, Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga (PKK) Kota Cilegon, Siti Farida berjanji akan melakukan sosialisasi terhadap kekerasan pada perempuan..

Hal itu,dibenarkan Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga (PKK) Kota Cilegon, Siti Farida bahwa dirinya berkunjung di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kota Cilegon bertujuan untuk menjalin silahturahmi dengan UPT DP3AKKB.

“Jadi tujuan saya ke UPT DP3AKKB ini, pertama saya menjalin silahturahmi dengan UPT DP3AKKB yang berlokasi di Metro,” ujar Siti Farida dikutip melalui akun instagram @_siti_faridah yang ia unggah, Jumat (14/01/2022).

Selain, lakukan silahturahmi, pihaknya menjelaskan, dalam silahturahmi ini, UPT DP3AKKB menceritakan bahwa tingkat kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Cilegon cukup tinggi, terutama pada kekerasan psikis.

“Saya akan lakukan pendidikan pranika terlebih dulu. Yang dimana, pendidikan pranika itu salah satu cara atau solusi dalam menangani bahkan mengantisipasi dalam menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak,” tuturnya.

Sebelum melakukan pendidikan pranika, pihaknyapun akan berupaya melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan pada pasangan-pasangan lawas (lama) harus terus diberikan.

Faridah menerangkan, Pendidikan Pranika akan dibekali pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bagi pasangan calon pengantin atau remaja usia pranikah. Sehingga diharapkan calon pasangan memiliki kesiapan dan kematangan terutama baik mental maupun fisik untuk menjadi orang tua.

Disamping itu, Farida menyampaikan bahwa dengan dilakukannya silahturahmi dan sinergitas ini semoga bisa terbangun dari berbagai pihak, khususnya pada masyarakat Kota Cilegon menjadi keluarga yang terhindar dari tindakan kekerasan.

“Jadi rumah ini, sebagai tempat yang nyaman dan dimana saya beranggapan rumah saya seperti surga saya. (Baiti jannati) untuk kembalinya seluruh anggota dan keluarga,” pungkasnya. *Asr/Kop.