KopiPagi.Jakarta. Iran mengklaim telah berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh. Juru bicara Iran, Ali Rabei dalam sebuah wawancara menyatakan jika pihaknya telah mengidentifikasi pelaku lewat proses penyelidikan dari berbagai aspek.
“Ketika penyelidikan mencapai tahap akhir, akan diberikan komentar resmi dari pihak terkait. Seperti yang disebutkan oleh pemimpin tertinggi, yang paling penting adalah informasi kami tidak dikompromikan,” kata Rabiei dalam konferensi pers, Rabu (2/12) seperti diwartakan kantor berita Tasnim.
“Kami akan terus meningkatkan kemampuan teknologi kami.”
Pernyataan Rabie seakan mengonfirmasi laporan jurnalis Iran yang berbasis di London, Mohamed Ahwaze atau dikenal juga sebagai M Majed bahwa pemerintah telah menyebarkan foto empat tersangka dalam pembunuhan Fakhrizadeh.
Dalam cuitan Ahwaze menyebut jika agen intelijen Iran mendistribusikan foto-foto empat tersangka ke hotel di seluruh negeri. Mereka meminta pemilik hotel untuk segera memberi tahu jika melihat keempat tersangka.
Kabar ini dengan cepat diangkat oleh media Ibrani, dan menjadi berita utama di situs web dua saluran TV utama Israel.
Ahwaze juga melaporkan bahwa pasukan Iran telah meningkatkan patroli di dekat perbatasan dengan Kurdistan Irak untuk mengantisipasi para tersangka melarikan diri lewat jalur itu.
Klaim tersebut dibuat bersamaan ketika situs berita semi-resmi Fars mengutip intelijen, yang menyatakan bahwa pihaknya memiliki petunjuk identitas pelaku yang menewaskan Fakhrizadeh-seorang brigadir jenderal di Korps Garda Revolusi Iran dan tokoh utama dalam program riset militer.
Fakhrizadeh telah lama dianggap sebagai sosok ancaman serius sebagai kepala program senjata nuklir yang ‘nakal’ oleh AS dan Israel.
Dalam cuitan lainnya Ahwaze mengklaim bahwa 62 orang terlibat dalam pembunuhan Fakhrizadeh pekan lalu, termasuk 12 orang yang terlibat dalam pembunuhan yang sebenarnya dan tim logistik sekitar 50 lainnya.
Ahwaze mengklaim bahwa para penyerang pertama-tama memutus aliran listrik ke daerah itu, sebelum meledakkan bom mobil dan kemudian melepaskan tembakan.
“Menurut kebocoran Iran, pemimpin tim pembunuh membawa Fakhrizadeh keluar dari mobil dan menembakannya untuk memastikan dia terbunuh,” cuitnya seperti mengutip Times of Israel.
Namun klaim tim yang terdiri dari 62 orang itu ditolak dalam laporan oleh Channel 12 Israel pada Minggu (29/11) malam yang disebut sebagai contoh ‘disinformasi’ seputar serangan itu.
Laporan Ahwaze muncul setelah situs berita Iran melaporkan bahwa serangan yang menewaskan Fakhrizadeh dilakukan menggunakan senapan mesin jarak jauh.
Pejabat tinggi Iran sejauh ini menuding Israel sebagai dalang di balik serangan tersebut. Dugaan tersebut kian diperkuat dengan pernyataan seorang pejabat senior AS yang menyebut jika Tel Aviv berada di balik pembunuhan Fakhrizadeh.
Ia dibunuh di pinggiran ibu kota Teheran pada Jumat (27/11). Iran menyebut ilmuwan itu tewas terbunuh akibat ditembak menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh dari sebuah mobil.
Fakhrizadeh dikabarkan ditembak setidaknya tiga kali dan pengawalnya juga ikut tertembak. Setelah itu, mobil yang ditumpanginya pun meledak.