Connect with us

PERISTIWA

Gubernur NTB : Banjir Bandang Landa 4 Kab/Kota, Ribuan Warga Terdampak

Published

on

NTB | KopiPagi : Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyatakan banjir yang melanda empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa akibat tingginya intensitas curah hujan. Akibat musibah banjir ini, setidaknya delapan wilayah desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat terdampak banjir bandang pada Selasa (04/04/2023), pukul 16.00 WITA.
Setidaknya, 1.247 warga terdampak banjir bandang yang meliputi wilayah Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima dan masih beberapa di wilayah lainnya. Bahkan, dikabar ada jembatan yang ambruk diterjang banjir bandang.
“Curah hujan yang sangat tinggi hampir terjadi di semua kabupaten dan kota di NTB menyebabkan bencana banjir di wilayah tersebut, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia,” kata Gubernur Zulkieflimansyah di Mataram, Rabu (06/12/2023).
BPBD provinsi bersama BPBD kabupaten dan kota, kata Zulkieflimansyah, sudah berada di lapangan untuk membantu masyarakat. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan seluruh desa dan kecamatan yang terdampak bencana untuk bersama-sama melakukan pendataan secara menyeluruh dan melakukan penanganan, khususnya penyaluran bantuan tahap awal bagi warga yang terdampak banjir.
“BPBD Kabupaten Sumbawa bersama TNI, Polri, unsur desa dan kecamatan serta masyarakat setempat bersama-sama untuk melakukan penanganan dampak banjir bandang,” katanya.
Dua Jembatan Ambruk
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat mengatakan banjir bandang tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan dan sedimentasi di daerah aliran sungai.
“Ada delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang. Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut,” katanya dalam keterangan resmi.
Ia menyebutkan tiga kecamatan yang dilanda banjir bandang, yakni Kecamatan Lenangguar meliputi Desa Lenangguar dan Ledang.
Banjir bandang di Desa Lenangguar terjadi di depan Kantor Camat Lenangguar. Air sungai meluap dan menggenangi jalan lintas Lenangguar sehingga transportasi masyarakat menjadi terganggu.
Muhammad menambahkan banjir bandang di Desa Ledang melanda pemukiman warga yang berada di bantaran sungai. Banjir juga hampir melewati jembatan lintas desa setempat. Banjir di Desa Empang Bawah, Kecamatan Empang menyebabkan pemukiman warga terendam air. Di Kecamatan Moyo Hulu, lima desa yang dilanda banjir yakni Lito, Semamung, Brang Rea, Sebasang, dan Bage Loka.
Banjir bandang juga menyebabkan beberapa jembatan terputus, yakni jembatan penghubung Desa Lito dan Batu Tering, sedangkan jembatan gantung di Desa Semamung juga ambles diterjang banjir bandang.
“Dua jembatan tersebut ambruk diterjang banjir bandang dan tidak bisa dilewati lagi oleh kendaraan,” ucapnya.
Muhammad mengatakan dampak banjir bandang di Desa Brang Rea, Sebasang, dan Bage Loka, masih dalam asesmen petugas, baik jumlah warga terdampak maupun bangunan dan fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan.
Respon Ketua MPR RI
Di tempat terpisah, Ketua MPR RI, Bambanag Soesatyo menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah bencana yang terjadi di Dompu, NTB. MPR pun meminta BPBD setempat tetap memberikan bantuan baik kepada pengungsi maupun penyelamatan bagi warga terdampak banjir tersebut.
MPR juga meminta BPBD untuk terus melakukan pemutakhiran data warga terdampak banjir bandang, disamping meminta BMKG untuk mengupdate kondisi cuaca, agar BPBD dapat mengambil langkah tepat dalam memberikan bantuan, serta bersama pemerintah daerah untuk terus mengupayakan bantuan kebutuhan yang diperlukan korban terdampak utamanya seperti shelter atau tempat pengungsian yang layak, dapur umum, air bersih, obat-obatan hingga kebutuhan logistik lainnya.
Mendorong pemerintah melalui Dinas Sosial untuk mengkoordinir dan memaksimalkan bantuan untuk kebutuhan warga yang mengungsi dan didistribusikan sesuai data yang telah diupdate. Sehingga diharapkan bantuan ataupun keperluan bagi warga terdampak dapat tepat sasaran juga sesuai dengan jumlah kebutuhan korban terdampak.
Bamsoet meminta komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama BPBD, Tim SAR dan Relawan, agar tetap menjalankan program tanggap bencana sebagai upaya mitigasi bencana alam jangka panjang sehingga diharapkan dampak serta kerugiannya yang ditimbulkan tidak besar atau dapat diminimalisir.
Selain itu, Ketua MPR juga meminta pemda untuk dapat memberikan imbauan kepada masyarakat yang berada di Dompu maupun di daerah rawan bencana lainnya, agar lebih meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi musibah bencana alam yang bisa terjadi kapanpun. Utamanya saat kondisi cuaca ekstrem maupun di musim penghujan seperti yang terjadi saat ini. *Ant/Kop.

Exit mobile version