Connect with us

LIFE

Eddie Karsito : Norma Paling Utama Adalah Sifat Empati & Suka Menolong

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Di penghujung tahun 2021, Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan dan Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH), menyerahkan bantuan berupa beras dan uang tunai kepada para pekerja seni, janda lanjut usia, pemulung, dan warga kurang mampu.

Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari sahabat peduli yang terkumpul melalui acara “Konser Amal Malam Kasih Untukmu, Pray for Pekerja Seni,” yang diselenggarakan lembaga nirlaba ini beberapa waktu lalu.

“Tolong menolong bisa menjadi perenungan untuk membantu sesama. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak hidup sendiri,” ujar inisiator konser amal,Ageng Kiwi, di lokasi acara santunan di sekretariat Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Kranggan Permai, Jatisampurna, Kota Bekasi, Selasa (28/12/2021).

Seiring dengan semakin membaiknya situasi dan kondisi selama pandemic covid-19, kata Ageng, kita tetap meningkatkan upaya menjaga kesehatan masyarakat.

“Diantaranya kita sama-sama tetap saling menjaga, serta mewaspadai penyebaran virus Covid-19 melalui kegiatan secara terukur. Oleh karena itu kegiatan ini kami lakukan secara terbatas,” kata Ageng.

Hadir di acara ini para seniman tari, teater, film, musik, penyanyi dan musisi, antara lain, Yati Surachman, Iwan Burnani, Irma Rachim, Madi Oetama, Sabrina Salawati Daud, Mayang, Chika, Rivaldi, dan seniman lainnya.

Hadir juga para musisi dan arranger, yang tergabung di PPHN (Pencipta Panggung Hiburan Nasional), serta Ketua Umum PPHN, Toliq Gunawan, Ketua Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia, Soetrisno Buyil, serta jajaran Pengurus Harian Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.

“Manusia tidak hidup dalam ruang hampa. Melainkan makhluk sosial. Norma paling utama adalah jiwa  empati, jiwa altruism, suka menolong, serta menyayangi sesama,” ujar Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Eddie Karsito.

Sikap empati, altruisme dan suka menolong inilah, kata Eddie Karsito, yang terus ditularkan kepada masyarakat, khusunya para seniman yang bergabung di Sanggar Humaniora.

“Altruisme adalah salah satu sisi dari sifat manusia. Sehingga manusia rela berbuat sesuatu demi orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Jiwa ini yang kami tanamkan. Minimal pada diri saya sendiri,” ujar Eddie, yang sehari-hari hidup bersama pemulung.

Selain sanggar seni, terang Eddie Karsito, Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, juga membina ratusan pemulung, diantaranya adalah para janda lanjut usia.

Mengelola rumah singgah di Kranggan Permai, Kota Bekasi, dan di Baleendah Bandung, yang ditempati warga kurang mampu; anak yatim, anak dhua’fa, serta janda lanjut usia berprofesi sebagai pemulung, pedagang keliling, dan pembantu rumah tangga.

Kegiatan berbagi berupa beras dan uang tunai, sebelumnya juga dilaksanakan di Karawaci, Tangerang Banten, dan Kota Bekasi Timur.

Turut mendukung kegiatan amal ini, antara lain, dari Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, SH., MH, dengan bantuan 1 ton beras.

Bantuan juga diterima lewat acara lukis wajah oleh seniman serba bisa Del Sarono, yang melukis wajah Wakil Ketua MPR-RI, Lestari Moerdijat, terjual 4 juta rupiah.

Bantuan lain dari masyarakat yang terkumpul pada saat penyelenggaraan “Konser Amal Malam Kasih Untukmu, Pray for Pekerja Seni” yang disiarkan secara live streaming. *Byl/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *