BATAM | KopiPagi : Pemerintahan Prabowo-Gibran menetapkan berbagai agenda prioritas lewat 8 misi Asta Cita, 17 program prioritas, serta 8 program hasil terbaik cepat. Menurut Plh. Dirjen Dukcapil Handayani Ningrum, agenda besar Pemerintah ini memerlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat, perencanaan yang tepat, dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.
“Dalam kaitan ini, Ditjen Dukcapil memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan agar program dan anggaran yang kita susun mampu mendukung terwujudnya berbagai prioritas tersebut,” kata Handayani dalam sambutan yang dibacakan Plh. Sesditjen Dukcapil Agus Irawan pada Rapat Konsinyering Perencanaan Program dan Anggaran Tahun 2025 di Batam, Senin (18/11/2024).
Handayani Ningrum berhalangan hadir dalam forum yang dihadiri lantaran harus mendampingi Mendagri Tito Karnavian.
Dalam sambutannya Plh. Dirjen Handayani Ningrum menegaskan, konsinyering ini bukan sekadar pertemuan formal atau business as usual. Melainkan momentum strategis bagi jajaran Ditjen Dukcapil untuk menyamakan visi, misi, serta arah kebijakan dalam penyusunan perencanaan program dan anggaran tahun 2025.
“Melalui rapat ini, kita tidak hanya menatap tahun 2025, tetapi juga ikut menyusun pondasi bagi upaya jangka panjang dalam menciptakan pelayanan administrasi kependudukan yang semakin berkualitas, efisien, aman, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tandas Handayani seperti disuarakan Agus Irawan.
Selain itu, Ningrum menekankan bahwa Ditjen Dukcapil adalah salah satu institusi vital yang mengelola data kependudukan nasional, mendukung identitas nasional, dan menjadi basis data utama bagi berbagai sektor, baik di pemerintah maupun non pemerintah.
“Kualitas layanan Adminduk yang kita berikan tidak hanya memengaruhi pelayanan publik secara langsung, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan nasional yang berbasis data akurat. Oleh karena itu, penyusunan program dan anggaran yang matang akan menjadi langkah krusial dalam memastikan tercapainya kualitas layanan yang lebih baik,” tegas Ningrum.
Lebih lanjut Handayani Ningrum menggarisbawahi peningkatan kualitas layanan Adminduk pada 2025 yang dituangkan dalam program dan anggaran yang tepat, efisien dan berdampak langsung meningkatkan kualitas layanan Dukcapil pusat dan daerah.
“Hal ini mencakup berbagai inisiatif seperti modernisasi sistem informasi, peningkatan kualitas infrastruktur layanan, pelatihan peningkatan kapasitas bagi petugas di lapangan, serta pengembangan layanan berbasis digital, dan mengutamakan program kegiatan yang mendukung pelayanan Dukcapil inklusif di antaranya bagi penduduk rentan, daerah 3T, perbatasan negara, suku pedalaman,” urai Ningrum menjelaskan.
Sementara, Plh. Sesditjen Dukcapil Agus Irawan sendiri mengaminkan bahwa Dukcapil berupaya menyelaraskan berbagai program untuk mendukung Asta Cita utamanya nomor 6 yaitu: Memperkuat pembangunan SDM, sainstek termasuk digitalisasi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Kita konsisten melakukan penguatan infrastruktur IT, server, storage data center dan recovery center serta penguatan lapisan tembok keamanan siber. Apalagi Dukcapil diamanatkan untuk memperkuat infrastuktur publik digital dengan IKD sebagai backbone pelayanan digital pemerintah melalui INAPas, INAGov dan INAKu. Jadi Dukcapil tidak akan main-main di situ,” tegas Agus Irawan.
Agus juga menyoroti kesuksesan pelaksanaan agenda prioritas pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran, yang tidak bisa dilepaskan dari peran vital Kementerian Dalam Negeri. “Khususnya Ditjen Dukcapil dalam pemanfaatan data kependudukan nasional yang berkualitas, sebagai evidence base policy dalam memantapkan tata kelola pemerintahan, desentralisasi, dan proses demokratisasi.”
Agus berharap penganggaran Ditjen Dukcapil yang sangat krusial ini didukung semua pihak. “Sebab sudah terbukti data Dukcapil berbasis Nomor Induk Kependudukan memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian dan kehidupan berbangsa dan bernegara di republik ini,” tandas Agus Irawan.
Dari sisi penyerapan anggaran, Agus Irawan menyatakan fenomena yang terjadi saat ini harus mampu menjadi pelajaran yang berharga bagi seluruh aparatur Ditjen Dukcapil. “Kita berharap agar di tahun mendatang, dapat menyusun perencanaan yang lebih matang. Mari kita wujudkan perencanaan yang berbasis kinerja, sehingga nantinya program yang disusun betul-betul efisien dan efektif berdampak bagi masyarakat luas,” pungkas Plh. Ses Agus Irawan. *Kop.