KopiPagi. Jakarta. Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan mundur dari kursi kepresiden Rusia pada awal tahun depan.
Pernyataan tersebut muncul dari analis politik Rusia tentang kesehatan Presiden Rusia Vladimir Rutin, namun pernyataan tersebut dibantah oleh juru bicara Kremlin.
Kabar tentang kondisi Presiden Rusia Vladimir Putin pun diperkuat usai adanya pernyataan dari seorang kritikus, Valery Solovei yang menyebut kepala negara itu menderita kanker.
“Ini mengikuti pertanyaan sebelumnya oleh Solovei bahwa Putin mungkin menderita parkinsok, seperti yang pertama kali dilaporkan The Sun,” Kata Valery dalam laman Express.
Kritikus sekaligus analisis politik Putin di Rusia kini membuat klaim lebih jauh tentang kesehanan pemimpin Rusia yang sudah berusia 68 tahun itu.
“Putin memiliki dua kondisi kesehatan, satu bersifat priko-neurologis, yang lainnya adalah masalah kanker,” kata kritikus Rusia itu.
Mantan Kepala Departemen PR di Institut Hubungan Internasional Moskow mengklaim Putin menjalani operasi pada Februari 2020 silam.
Sementara itu, kritikus Solovei telah menyarankan sejumlah tokoh Rusia agar segera bersaing untuk menjadi presiden.
Tokoh yang dimaksud termasuk putri Putin yang berusia 34 tahun, Katerina Tikhonova yang saat ini memimpin program Al.
Di sisi lain, juru bicara Kremlin, Peskov disebut masih menutupi keinginan Putin untuk mundur dari Presiden Rusia dalam waktu dekat.
Parlemen Rusia saat ini sedang mendukung RUU yang akan memberi Putin dan keluarganya kekebalan hukum pidana, bahkan jika dia mundur sebagai presiden.
Perubahan RUU Rusia lainnya yakni mengizinkan Putin untuk memegang kursi kepresidenan untuk 2 periode lagi.
Tertulis, masa jabatan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia berakhir pada 2021, artinya ia akan berkuasa selama 24 tahun.