KopiPagi | PASBAR : Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat, Decky H. Sahputra, begitu usai dilantik oleh Bupati Pasaman Barat, H. Hamsuardi pada akhir bulan Agustus lalu, tepatnya Jumat (27/08/2021) di Audeterium Kantor Bupati langsung berbenah dan melakukan kajian dengan jemput aspirasi turun langsung ke masyarakat.
Turun ke masyarakat tersebut, khususnya menemui dan berdiskusi dengan para penggiat dan pelaku maupun pengusaha wisata termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang ada di titik – titik potensi destinasi wisata yang ada daerah tersebut.
Decky Harmiko Sahputra, pria asal Talamau kelahiran Padang, 7 Desember 1979 tinggal di Komplek Pasaman Baru Permai Kenagarian Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat dan alumni STIH YPKMI Padang. Selain sebagai Aparatur Sipil Negara di Pemkab Pasaman Barat, selama ini juga dikenal sebagai aktivis di Kegiatan Sosial dan kemanusiaan maupun olah raga serta aktif di berbagai komunitas organisasi kemasyarakatan lainnya.
Suami dari Candra Kirana, SH. (seorang wanita aktif yang juga bergerak di berbagai gerakan wanita peduli kemanusiaan yang ada di Pasbar ini), begitu dilantik menjadi Kadispar Pasbar walau baru beberapa hari ternyata tidak mau diam duduk di belakang mejanya. Decky terus berbenah jemput bola, berdiskusi berdialog baik secara internal maupun eksternal dengan tujuan bagaimana mengembangkan potensi destinasi kepariwisataan di Kabupaten Tuah Basamo itu.
Berbagai masukan dan saran dari sejumlah pihak saat melakukan kunjungan kerja sampai ke tingkat kejorongan yang telah dilakukannya semua ditampung untuk memperbaiki sejumlah kekurangan dalam mengejar ketertinggalan Pasbar di bidang Pariwisata.
Kadispat saat berdiskusi dan berdialog dengan Penggiat di puncak bukit Marando
Selain berdiskusi langsung di titik destinasi wisata tentang bagaimana menggali dan mengembangkan potensi yang ada, Decky juga mengundang para penggiat dan pelaku bisnis di bidang wisata bahkan instansi terkait lainnya untuk saling bertukar fikiran di ruangan kerjanya.
Sebab, menurutnya selain kehadiran para penggiat dan pelaku bisnis wisata yang ada dan juga seringnya berdialog dan berdiskusi dengan jemput aspirasi langsung ke titik potensi wisata yang ada, Decky berharap ke depan, dari hasil tersebut pihaknya akan dapat membekali SDM generasi mudanya untuk dikembangkan secara bersama dan profesional, apa potensi wisata yang akan digali dengan latar belakang khas yang ada di titik destinasi tersebut.
“Berdasarkan aspirasi dan diskusi ini kita akan dapat membekali SDM melalui generasi kita, yang mana tujuannya agar mereka sebagai garda terdepan dapat kita siapkan untuk memajukan dan menjadikan daerahnya sebagai primadona dan unggulan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Pasaman Barat,” terang Decky.
Bukan itu saja, ke depan setelah melalui tahapan pembinaan, apa dan siapa yang melakukan apa, pihaknya juga akan membuka dan menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pelaku wisata yang ada, hal ini menurutnya sebagai langkah tindak lanjut dalam pengembangan pengenalan ke dunia luar, seperti menjalin hubungan dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Propinsi Sumatera Barat, Asosiasi Travel Agency (ASITA) Sumatera Barat dan penggiat wisata lainnya termasuk media.
Apa lagi menurut Decky, potensi wisata bukan hanya tertumpu pada bagaimana mendatangkan dan meramaikan suatu daerah dari keunggulan alamnya saja, tapi ke depan kita juga akan jadikan Pasbar menjadi destinasi wisata melalui keunggulan bidang Pendidikan, termasuk yang bernuansa religi, sejarah dan sosial kebudayaan yang ada di wilayah tersebut, bahkan bidang perkebunan, perikanan, pertanian dan olah raga, hingga keunggulan yang dimiliki tersebut dapat menjadi bagian dari destinasi wisata Pasbar yang kaya dan memiliki keunggulan dan keunikan yang belum tentu dimiliki oleh daerah lainnya.
“Pasaman Barat, ada laut, gunung dan dataran yang yang memiliki keunikan masing-masing seperti ada, Gua, air terjun, dan danau bahkan taman alam termasuk budayanya, demikian juga kaya akan adanya peninggalan sejarah serta keunikan hamparan perkebunan kopi, nilam termasuk kelapa sawit yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda,” terangnya.
Dari berbagai Saran dan masukan yang diberikan oleh para penggiat wisata dari hasil diskusi ini disambut baik oleh Kadispar Pasbar, Decky H. Sahputra yang selalu didampingi oleh pegawai senior Dispar sebagai salah satu kandidat yang akan dipersiapkan oleh Kadis sebagai ujung tombak di bidang Destinasi.
“Kita patut bersyukur dan mengapresiasi para penggiat maupun pelaku bisnis wisata dan para tokoh masyarakat yang telah memberikan saran dan masukan. hal inilah yang akan kita jadikan sebagai agenda rutin melalui program (kopdar) Kopi Darat sehingga kita bisa mengetahui titik dan potensi apa yang ada dan yang dapat kita kembangkan sesuai kearifan lokalnya, hingga paling tidak ke depan kita dapat munculkan keunggulan yang diinginkan oleh para wisatawan terhadap destinasi wisata yang menjadi primadona dan berdampak pada peningkatan perekonomian warga sekitarnya dan masyarakat Pasaman Barat pada umumnya,” ungkap Decky mengakhiri. ***
Pewarta : Zoelnasti.