Curah Hujan Tinggi, Akibatkan Banjir dan Longsor di Jalan Lintas Talu – Panti

KopiPagi PASBAR : Tingginya curah hujan yang yang berlangsung beberapa hari terakhir ini, terutama di daerah Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, di mana hujan terus mengguyur siang hingga malam hari sepanjang Senin (05/10/2020). Akibatnya terjadi longsor di Jalan Lintas Talu-Panti dari Kabupaten Pasaman Barat menuju Kabupaten Pasaman Sumbar, tepatnya di daerah Tinggam Kecamatan Talamau.

Dampak dari longsor di sore hari tersebut terlihat material batu-batuan, tanah dan beberapa kayu-kayuan berserakan hampir seluas sepuluh meter dan sempat menutup bahu jalan. Namun hal itu tidak berselang lama karena karena langsung dibersihkan oleh alat berat yang kebetulan bekerja tidak jauh dari lokasi, sehingga lalu lintas dapat kembali normal lancar sekitar pukul 19.00 WIB.

Di saat bersamaan selain mengakibat longsor di Jalan Lintas Talu-Panti, tepatnya di Kampung Tinggam, Kecamata Talamau tersebut sebelumnya, Senin (5/10) siang akibat dari curah hujan yang terus menerus tersebut puluhan rumah di Jorong Harapan, Nagari Sinuruik,di kecamatan yang sama juga terendam banjir.

Menurut Kepala Jorong Harapan, Maifal saat dikonfirmasi Insan Pers yang tergabung di PerkumpulAn Jurnalis Online (AJO) Pasbar mengatakan daerah tersebut memang daerah rawan banjir. kalu hujan deras terus mengguyur daerah itu sampai tiga jam atau lebih maka biasanya banjir akan terjadi.

“Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir dan longsor yang terjadi hari ini, namun tentunya masyarakat harus tetap waspada dan berhati hati mengingat cuaca ekstrim dan hujan masih terus mengguyur, ” ingat Maifal.

Diterangkan Maifal, banjir yang menggenangi rumah masyarakat di Kampung Gadang, Aia Napa, dan Kampuang Baru, Jorong Harapan dengan ketinggian mecapai setengah meter, hal tu juga dikarenakan meluapnya aliran sungai Batang Tinggam.

“Daerah ini memang sering terjadi banjir, beruntung masyarakat cepat mengungsi sehingga tidak mengakibatkan korban jiwa dan alhamdulillah, banjir ini tidak sampai merusak lahan pertanian masyarakat,” terangnya.

Ditambahkan, Sejak magrib tadi sebagian masyarakat yang mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan pembersihan dan sebagian lagi memang masih ada yang menunggu air surut.

“Sebagian masyarakat yang tadinya mengungsi ke rumah keluarga terdekat sudah mulai mebersihkan rumahnya, namun masih ada juga yang menunggu air surut,” jelas Maifal. ***

Pewarta : Zoelnasti