KopiPagi DEPOK : Baru-baru ini dihebohkan dengan cuitan twitter dari tokoh politik Demokrat, Cipta Panca Lakasana. Cuitan ‘Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget’ jadi viral dan menuai kontroversi di media sosial. Panca pun akhirnya menghapus cuitan tersebut dan meminta maaf melalui akun Twitter @panca66, Senin (07/09/2020).
Kali ini, hal yang sama juga menimpa calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia. Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Depok ini mengalami pelecehan seksual verbal yang dilakukan oleh kandidat calon Wakil Wali Kota Depok yang diusung PKS, Imam Budi Hartono yang merupakan pasangan calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Afifah yang menjadi pasangan Pradi Supriatna yang diusung Gerindra dan PDIP ini menceritakan pengalaman tidak menyenangkan soal pelecahan seksual terhadap dirinya itu yang terjadi pada saat hendak mengikuti pemeriksaan kesehatan RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, Selasa (08/09/2020).
“Pak Imam Budi, dalam lontarannya mengatakan, bu Afifah sekamar sama saya saja, buat saya itu tidak pantas. Belum kenal, baru pertama kali bertemu, kok seperti itu,” ujar Afifah yang pengalamannya diceritakan di group WhatsApp (WA) Depok Media Centetr (DMC), Kamis (10/09/2020).
Afifah yang merupakan wakil ketua bidang perempuan dan anak PDI Perjuangan kota Depok menjelaskan, bahwa yang disampaikan Imam termasuk dalam kategori pelecehan verbal. Itu terjadi di hari pertama, saat pihak RS Hasan Sadikin membagikan kamar isolasi untuk pasangan calon (paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok, Pradi-Afiah dan Idris-Imam.
“Saat itu saya merasa geram namun memilih diam. Saya sadar posisi saya yang belum pernah menjabat apa-apa sebelumnya. Saya hanya warga biasa. Saya juga sudah dengar beberapa cibiran orang, perempuan kok berani-beraninya ikutan Pilkada kota. Saya yang sesama kandidat saja dengan entengnya dilecehkan oleh kandidat lain, karena saya perempuan,” tuturnya.
Atas apa yang dialaminya itu, Afifah akan berkonsultasi dengan penasehat hukumnya, apakah akan melanjutkan ke proses hukum atau memaafkan Imam. “Namun, saya berharap jangan ada lagi pelecahan seksual terhadap perempuan. Saya juga berharap, ke depan, para korban didukung untuk berani menyuarakan kasus yang dialaminya, jangan diam,” tegasnya.
Atas kasus ini, paslon Pradi-Afifah akan mengusung visum gratis bagi perempuan dan anak korban kekerasan seksual sebagai salah satu program unggulannya.
Imam Tak Lecehkan Afifah, Ada Salah Paham
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melakukan klarifikasi terkait testimoni Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia yang merasa dilecehkan.
“Saya bilang, saya satu kamar dengan Afifah saja, cucu saya. Pak Idris (Wali Kota Depok, Mohammad Idris-red) dengar kok, saya bilang cucu. Nah, mungkin beliau (Bu Afifah-red) tidak dengar. Ada salah paham,” ujar Imam saat menghubungi depoktren.com untuk gunakan hak klarifikasi, Kamis (10/09/2020).
Dia melanjutkan, kalau dalam konteks pembicaraan ringan tersebut tidak menyebut bu Afifah. “Afifah itu cucu saya. Saya tidak menyebut bu Afifah. Mungkin yang terdengar beliau separuh saja, padahal ada lanjutan kalimat cucu saya, mungkin nggak kedengar. Karena jarak duduk kita berempat berjarak, mungkin gak kedengar lanjutan ucapan kalimat saya yang menyebut nama cucu, Afifah itu artinya kesederhanaan,” terang Imam.
Menurut Imam, suasana jelang pemeriksaan kesehatan cukup tegang dan niatnya ingin mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
“Bu Afifah itu kan pendiam, saya berusaha mencairkan suasan. Saya dengan bang Pradi (Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna-red) juga ngobrol-ngobrol ringan sambil bercanda. Ya, kalau ada ucapan saya salah ditafsirkan, saya mohon maaf ke bu Afifah,” tuturnya. Dpt/kop.