Connect with us

RAGAM

BPODT Dukung Kampanye Adaptasi Kebiasaan Baru di Kawasan Danau Toba

Published

on

KopiPagi TOBA : Pembangunan kepariwisataan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba terus dilaksanakan di era Adaptasi Kebiasaan Baru ini. Pemerintah terus menggalakkan pembangunan atraksi, amenitas dan aksesibilitas untuk meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung di Kawasan Danau Toba agar dapat selesai sesuai target.

Di satu sisi, era Kebiasaan Adaptasi Baru memerlukan perhatian lebih sehingga para wisatawan yang berkunjung dan pelaku industri pariwisata di destinasi tujuan dapat saling memahami peranan masing-masing dalam menerapkan protokol kesehatan pada kegiatan kepariwisataan selama masa pandemi.

Berangkat dari semangat mendukung pembangunan kepariwisataan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba dan untuk mewujudkan destinasi wisata yang bersih, sehat, indah dan aman di era Adaptasi Kebiasaan Baru, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba menggandeng  komunitas Gerakan Toba Bersih mengadakan kegiatan “Kampanye Adaptasi Kebiasaan Baru di Kawasan Danau Toba”.

Kegiatan aksi bersih – bersih di Parwisata dan berbagai komunitas di Balige. Fhoto KopiPagi Julius P. diahaan

Kamp-anjye tersebut disisi dalam bentuk aksi bersih-bersih destinasi wisata selama dua hari di Balige pada tanggal 25-26 September 2020. Pada hari pertama, kegiatan ini mengambil lokasi di Balerong Balige dan seputaran pusat kota Balige, dilanjutkan rangkaian berikutnya di daerah wisata Pantai Lumban Bulbul pada hari kedua.

Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik  inisiatif-inisiatif dari seluruh pihak yang memiliki semangat sama untuk mengembangkan kepariwisataan yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat di Kawasan Danau Toba.

Kegiatan Kampanye Adaptasi Kebiasaan Baru di Balige ini merupakan kali kedua setelah penyelenggataan yang pertama di Parapat. Diharapkan ini menjadi kolaborasi yang baik antara program Pemerintah dengan inisiatif komunitas lokal yang selaras untuk saling menguatkan kerjasama dalam pembangunan kepariwisataan di Danau Toba”.

Inisiator Gerakan Toba Bersih, Patrick Lumbanradja mengatakan, Gerakan Toba Bersih ini adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan di sekitar Danau Toba, memerangi masalah sampah, khususnya sampah plastik.

Sebagai komunitas, gerakan ini pertama kali dideklarasikan pada bulan Oktober 2019 bersama kaum muda milenial di Balige. Gerakan ini juga berperan aktif dengan lahirnya Bank Sampah pertama di Kabupaten Toba, yakni Bank Sampah Induk (BSI) IAS Toba.

Aksi Bersih sampah plastik di wisata pantai Lumbanbulbul Balige bersama Bank sampah induk. Fhoto KopiPagi Julius P. Siahaa

Kegiatan yang juga merupakan kepanjangan tangan dari Gerakan BISA Kemenparekraf/ Baparekraf  selama dua hari ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat industri pariwisata dan juga memberikan informasi kepada wisatawan bahwa kawasan pariwisata Danau Toba siap untuk aktifitas pariwisata dengan menerapkan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru setelah terjadinya pandemi Covid-19.

Pesan yang ingin disampaikan dalam aksi ini antara lain:

1. Gerakan Bersih-Indah-Sehat-Aman (BISA),

2. Kampanye penerapan Protokol Kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru,

3. Sosialisasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark,

4. Sosialisasi mengumpulkan sampah plastik bersama Bank Sampah Induk (BSI) IAS Toba.

“Gerakan BISA dan Gerakan Toba Bersih memiliki tujuan sama sehingga dapat saling mengisi. Pesan yang ingin disampaikan juga sama yaitu bagaimana pentingnya kebersihan lingkungan bagi kita. Kami ingin mengajak seluruh pihak lebih memberikan perhatian kepada kebersihan di Danau Toba, khususnya di era Adaptasi Kebiasaan Baru”, pungkas Dirut BPODT, Arie.

Sementara itu Patrick Lumbanradja menambahkan bahwa aksi ini sekaligus menjadi wujud syukur bersama dimana Kaldera Toba resmi menjadi UNESCO Global Geopark baru setelah disahkan oleh sidang Executive Board ke-209, tanggal 7 Juli 2020. Sebuah pengakuan sekaligus tanggungjawab yang sungguh luar biasa bagi kita pemilik sekaligus yang mendiami kawasan yang memiliki kisah sungguh menakjubkan ini.

Selain kegiatan bersih-bersih destinasi, aksi yang merupakan kegiatan padat karya yang melibatkan pelaku industri pariwisata dan berbagai komunitas di Balige ini menampilkan seni teaterikal sembari mengumpulkan sampah plastik. Ada juga pembagian Banner mengenai protokol kesehatan untuk hotel dan rumah makan di Balige dan sekitarnya agar pengunjung dan tuan rumah destinasi wisata selalu mengingat pentingnya menerapkan protokol kesehatan saat ini. ***

Pewarta :        Julius P. Siahaan. 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version