Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon memukul gong sebagai tanda pembukaan hari Wayang Nasional ke 4 di Gedung Pewayangan Kautamaan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Ist.
JAKARTA | KopiPagi : Menteri Kebudayaan RI, H. Fadli Zon, mengungkapkan rasa prihatin terkait banyaknya koleksi wayang yang kini dikuasai oleh kolektor luar negeri, terutama di Jerman. Hal ini disampaikannya saat membuka acara Hari Wayang Indonesia (HWN) ke-6 dan Living Intangible Cultural Heritage Forum for Wayang Puppet Theater in Indonesia (Living ICH Forum) ke-4 di Gedung Pewayangan Kautamaan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Selasa (05/11/2024).
Fadli Zon menyatakan, “Sebagai bangsa Indonesia dan Menteri Kebudayaan, saya merasa sedih dan prihatin karena wayang banyak dikoleksi orang luar, bahkan jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu.”
Menurutnya, jika fenomena ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada 2003 ini bisa punah.
Wayang, bagi Fadli Zon, lebih dari sekadar seni pertunjukan. Ia menyebut wayang sebagai warisan budaya adiluhung yang menyimpan nilai-nilai luhur yang tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“Wayang bukan hanya artefak atau seni, tapi juga warisan dunia yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang tetap hidup,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Fadli Zon juga menyatakan ambisi Indonesia untuk menjadi “Ibukota Budaya Dunia” berkat kekayaan dan keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini.
Ketua Umum SENAWANGI, Marsekal Madya TNI (Purn) FH Bambang Sulistyo, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa pelestarian wayang bukan hanya sekadar menjaga tradisi, tetapi juga menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.
“Wayang adalah bukti sejarah transformasi budaya bangsa yang harus kita jaga agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya.
Acara HWN ke-6 dan Living ICH Forum ke-4 yang digelar dari tanggal 5 hingga 8 November 2024 ini dihadiri oleh berbagai komunitas seni, akademisi, pelajar, serta pemangku kepentingan. Dengan tema, “Exploring the Essentials of Bridge Building of Humanity Through Culture,” forum ini bertujuan menggali nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam cerita wayang serta sebagai wadah dialog lintas budaya.
Selain itu, rangkaian acara ini juga akan mencakup berbagai diskusi, peluncuran buku, dan talkshow tentang budaya wayang dan nasionalisme, di antaranya:
– Diskusi Filsafat Wayang (07/11/2024) dengan narasumber dari akademisi dan UNESCO.
– Peluncuran Buku “A Life in Shadows” (07/11/2024) tentang teater bayangan Asia Tenggara.
– Dialog Budaya tentang nilai etika moral dalam wayang (07/11/2024).
– Talkshow Nasionalisme mengenai cinta bernegara (08/11/2024).
– Diskusi Inspiratif PANJI tentang pemajuan pewayangan Indonesia (08/11/2024).
Acara ini juga dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pejabat pemerintah, serta media yang mendukung acara ini. Dengan momentum ini, diharapkan upaya pelestarian wayang sebagai warisan budaya dunia dapat terus diperkuat dan diapresiasi oleh masyarakat Indonesia serta dunia internasional. *Buyil/Kop.