Connect with us

REGIONAL

Pembangunan Jembatan Balige By Pass di Soposurung Pengerjaanya Lamban

Published

on

KopiPagi TOBA : Proyek Pembangunan  Jembatan Balige By Pass di Soposurung Balige Kabupaten Toba Sumatera Utara, yang dilaksanakan PT Rekaya Semesta Utama, terkesan macet karena tidak tampak satu batang hidung pun pekerja proyek. Praktis hari itu, Jumat (13/11/2020) tidak ada kegiatan alias tak ada satupun pekerja melakukan pekerjaan.

Namun bantalan balok Border beton jembatan terlihat telah selesai dikerjakan. Sekaitan itu, pembangunan Jembatan By Pass Balige yang dilaksanakan PT. Rekaya Semesta Utama di 3 desa masing-masing Desa Hutagaol Peatalum, Desa Sianipar Sihailhail dan Desa Hinalang Soposurung Balige ditambah satu Box culvert. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 32,1 milyar bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran (TA) 2020 oleh Kementerian PU PR Dirjen Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan.

Awak Media pada hari Jumat (13/11/2020) jam 10. 40 wib, melihat di lokasi pembangunan jembatan Soposurung tidak ada satupun orang di lokasi proyek. Dimana sebelumnya pada Minggu lalu pembangunan jembatan tersebut, terkesan bantalan balok girder beton jembatan dikerjakan tersendiri dan tidak dikerjakan bersamaan dengan corbeton abudment jembatan.

Proyek Jembatan Balige By Pass Kabupaten Toba Sumatera Utara di Soposurung Balige, seakan tidak “bertuan”. Pasalnya, tenaga kerja dalam pelaksanaan  pembangunan jembatan sangat minim hanya dua orang tenaga kerja bermarga Sihombing dan Siregar pada. Jumat (6/11/2020) lalu.

Awak Media di lokasi pembangunan jembatan di Soposurung Balige menemui tenaga kerja bermarga Sihombing, Jumat (6/11/2020) menyampaikan, dimana pembangunan 3 jembatan Balige By-Pass ditambah 1 box culvert  memiliki atau memakai hanya satu cetakan/ Bekisting dipindah-pindahkan ke 3 pembangunan jembatan. Ia yakin bahwa pelaksanaan pembangunan jembatan ini tidak akan selesai sesuai hari kalender.

Diakui bahwa yang bekerja pada hari itu hanya berdua di Soposurung, tapi sebagian sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Desa Hutagaol Peatalun dan di pembangunan  jembatan Aek Bolon. Dua pekerja itu memperkirakan bahwa pembangunan jembatan tersebut tidak akan seloesai tahun ini.

Sebelumnya, dalam berita KopiPagi pembangunan jembatan, Pardamean Hutagaol mengaku sebagai humas perusahaan, menjelaskan progres pekerjaan yang dimulai sejak tanggal 24 Juni lalu hingga kini sudah mencapai 37 persen.


“Progres pekerjaan mencapai 37 persen untuk pembangunan 3 jembatan ditambah 1 box culvert. Pembangunan jembatan saat ini di  Desa Hutagaol Peatalun, Aek bolon dan Soposurung, serta 1 box culvert itu di Hinalang”, terangnya seraya menyarankan agar para awak media yang menginginkan konfirmasi dapat menjumpai pengawas lapangan bermarga Hutapea.

Amatan lapangan, pihak rekanan kurang memperhatikan penerapan manajemen K3 terbukti dengan para pekerja yang pada umumnya tidak menggunakan helm dan sarung tangan serta tidak adanya rambu-rambu pembatas pada daerah rawan dan ketinggian. Julius P. Siahaan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com