Connect with us

REGIONAL

Pemkot Salatiga Siap Sambut ‘New Normal’, Ratusan ASN Jalani Rapid Test

Published

on

KopiOnline SALATIGA, – Akhir bulan Mei 2020, merupakan puncak pandemi Covid-19. Dan awal bulan Juni 2020 ini, sementara masih ada satu orang yang dinyatakan positif. Dari hasil yang terus mengalami penurunan pasien positif ini, pihaknya bersiap akan melangkah menerapkan New Normal.

Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM menyatakan, bahwa utamanya dari New Normal itu, adalah dengan mentracing secara agresif dan rapid test masing-masing klaster. Ini bertujuan untuk mengendalikan persebaran Covid-19. Kabar baik yang diterimanya, ada lima pasien yang sembuh dan pertambahan pasien dan OTG mulai bisa dikendalikan. Dari sini, harapannya penerapan akan protokol kesehatan terus ditingkatkan agar wabah Covid-19 segera dapat dilalui.

ASN Pemkot Salatiga saat jalani rapid test.

“Sekarang ini kita mengarah menuju New Normal penuh, namun  statusnya di Kota Salatiga ini masih tanggap darurat. Yang harus terus disosialisasikan mulai dari pasar dan pabrik. Lalu, disimulasikan di sekolah, tenaga kerja, perdagangan dan UMKM, serta wilayah-wilayah publik. Sehingga, saatnya nanti masyarakat harus berdampingan dengan Covid-19 maka perekonomian harus tetap berjalan. Namun, terpenting masalah protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan dan ditaati,” jelas Yuliyanto kepada koranpagionline.com, Jumat (05/06/2020).

Sementara itu, untuk menuju New Normal di Salatiga ini, Dinas Kesehatan Kota (DKK) melakukan rapid test kepada 200 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di lingkungan Pemkot Salatiga, Jumat (05/06/2020). Mereka yang mengikuti rapid test adalah ASN yang kontak erat dengan masyarakat. Yang mengikuti rapid test ini terdiri dari Satpol PP ada 140 orang dan tambahan sebanyak 50 orang. Kemudian, dari BKD serta OPD yang lain dan jumlah keseluruhannya ada 200 orang.

“Rapid test ini dilakukan dengan tujuan, Kota Salatiga siap menuju New Normal sehingga segala persiapannya harus dilakukan sejak dini. Pada akhirnya nanti, semua elemen masyarakat harus mengikuti rapid test seperti TNI, Polri, tukang parkir maupun ojek online (ojol) serta dari unsur yang lain,” tandas Kepala DKK Salatiga Siti Zuraidah SKM MKes kepada koranpagionline.com.  Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version