Connect with us

REGIONAL

Pemkab Garut Kembali Dapat Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024

Published

on

GARUT | KopiPagi : Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Forum Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024. Acara ini diadakan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut pada Rabu (03/04/2024).

Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian Kabupaten Garut yang telah mencapai tahap II penilaian. Ia menekankan pentingnya penghargaan ini sebagai tolok ukur pembangunan daerah yang lebih baik.

Barnas juga menyoroti luasnya wilayah Kabupaten Garut dengan populasi penduduk  mencapai sekitar 2.7 juta jiwa, yang mendorong pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

“Oleh karena itu kami semua menugaskan jajaran kami untuk bekerja lebih baik, bekerja fokus, dan juga dalam bekerja kolaborasi, lalu selalu berinovasi, dan kami mengharapkan bahwa apa yang dilakukan itu tidak manual tapi perubahan ke arah digital,” ucapnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menjelaskan bahwa penilaian PPD Tahap II dilakukan melalui model wawancara dengan kepala daerah, kepala BAPPEDA, dan kepala perangkat daerah, serta verifikasi terhadap dokumen yang disampaikan melalui Sekretariat PPD Nasional.

Sesi kedua, tambah Didit, penilaian melibatkan konfirmasi kepada pemangku kepentingan non-pemerintah, dengan fokus pada inovasi dan program unggulan Kabupaten Garut.

“Tadi mulai dari ada unsur pelaku usaha, ada inovasi Garut Packaging House-nya tadi manajernya, kemudian koperasi pendukung pengelolaannya, kemudian untuk beberapa program unggulan tadi juga ada, jalan usaha tani ada kepala desa, ada petani milenialnya tadi yang ditanya,” ucapnya.

Sedangkan sesi ketiga akan dilaksanakan esok hari, berupa kunjungan lapangan, di mana tim penilai akan mengunjungi serta mengecek secara langsung beberapa program unggulan, mulai dari bagaimana dampak serta nilai guna manfaatnya kepada masyarakat, Pemkab Garut, serta untuk indikator makro yang menjadi bukti terhadap perkembangan pertumbuhan pembangunan di Kabupaten Garut.

Didit menegaskan bahwa ada beberapa kriteria penilaian, termasuk indikator pembangunan, kemajuan pembangunan, keselarasan antara dokumen perencanaan pembangunan, proses penyusunan dokumen, dan inovasi yang ditonjolkan.

“Inovasi kita banyak terutama terkait transformasi pembangunan ekonomi, seperti Garut Packaging House yang mendukung peningkatan daya saing usaha mikro,” jelasnya.

Didit menambahkan, GPH bukan hanya sekadar memberikan pelayanan kemasan, tapi juga mulai dari bagaimana konsultasi pengembangan usaha, jejaring dan bagaimana desain yang harus dibuatkan, di mana seluruh pelayanan bersifat gratis dan tidak terdapat minimal order. *Tono/Kop.