JAKARTA | KopiPagi: Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo kembali mengajak pengelola jalan tol di Indonesia, khususnya yang sudah memiliki banyak keuntungan dari pengoperasian jalan tolnya, agar membuat jalur bebas hambatan secara terpisah yang diperuntukan bagi kendaraan beroda dua (sepeda motor). Tanpa menggunakan uang rakyat melalui APBN maupun APBN, tetapi murni dari investasi swasta.
Jalur tol khusus sepeda motor tersebut dapat dibuat di sisi kanan dan kiri jalur tol yang masih ada lahan kosongnya, sehingga terpisah dari jalur mobil yang sudah ada. Dapat dilakukan di berbagai ruas tol seperti di Tol Jagorawi, Karawaci, Depok-Antasari (Desari), Cipularang, hingga Trans Jawa. Sebagaimana telah dilakukan dengan sangat baik di Tol Bali Mandara dan di rencana pembuatan jalan Tol Jagat Kerthi Toll Road Gilimanuk – Mengwi, Bali.
“Keberadaan jalur khusus sepeda motor di tol memiliki banyak manfaat. Antar lain, menyelamatkan jutaan rakyat Indonesia yang belum mampu membeli kendaraan roda empat (mobil) yang banyak mengalami kecelakaan fatal di jalan raya umum karena berlobang, diserempet, dilindas, ditabrak mobil, macet parah dan lain-lain. Memajukan tourism melalui turing yang dilakukan para komunitas motor, menambah pemasukan bagi pengelola jalan tol, mengurai kemacetan, hingga mampu menekan angka kecelakaan sepeda motor di jalan raya. Sebagaimana terlihat di Toll Bali Mandara, tingat kecelakaan sepeda motor disana hampir mencapai zero accident,” ujar Bamsoet usai menghadiri HUT ke-14 Komunitas Motor Besar para medis dan dokter, MedDocs Indonesia, di Jakarta, Minggu (12/03/2023).
Turut hadir antara lain, artis Denny Cagur, Founder MedDocs Indonesia dr. Dr. Errawan R. Wiradisuria, SpB-Subsp.BD dan dr. Dr. Hanrizal Satria, SpOT KSpine, El Presidente MedDocs Indonesia dr. Dr. Andjar Bhawono, SpOT dan Past Presidente MedDocs Indonesia dr. Dr. Radja Simanjuntak, SpAn, FIPM, MM.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mengapresiasi keberadaan MedDocs Indonesia. Selain beranggotakan bikers yang berprofesi sebagai dokter, juga memiliki anggota non-dokter yang populer dengan sebutan MedDocs and Friends (MDF). Selama 14 tahun berdiri, MedDocs Indonesia juga telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
“Selain jumlah anggotanya yang sudah mencapai 350 orang, MedDocs Indonesia juga memiliki banyak chapter di beberapa kota, antara lain di Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, hingga beberapa kota di Sumatera dan Sulawesi. Keberadaan MedDocs Indonesia juga telah menjadi perekat kebangsaan bagi para dokter dan keluarganya, untuk bersama-sama memberikan sumbangsih positif bagi kehidupan sosial kemasyarakatan,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, berbagai kegiatan touring, yang diramu dengan charity di berbagai daerah seperti memberi bantuan untuk korban bencana alam, bantuan ke panti jompo, hingga masjid, telah menjadi aktivitas rutin yang dilakukan MedDocs Indonesia selama 14 tahun ini.
“Selain touring di wilayah Indonesia, MedDocs Indonesia juga telah beberapa kali menggelar touring ke luar negeri. Diantaranya touring ke Amerika pada tahun 2013 dan 2015, serta beberapa kali touring ke negara-negara Eropa dan ke Malaysia. Hal penting lain yang selama ini telah dilakukan oleh MedDocs Indonesia adalah melakukan pelatihan ke sesama bikers, khususnya pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan untuk komunitas/grup motor besar yang lain,” pungkas Bamsoet.*Kop.