Connect with us

MARKAS

Divisi Humas Polri Road Show : Gelar FGD Tema “Terorisme Adalah Musuh Bersama”

Published

on

SALATIGA | KopiPagi : Dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan lembaga pendidikan maupun pondok pesantren (ponpes), Tim Divisi Humas Mabes Polri dengan Ketua Tim AKBP Gatot Hendro Hartono (mantan Kapolres Salatiga) didampingi narasumber  Nassir Abbas (mantan Ketua JI) melaksanakan Forum Group Discussion  (FGD) di Pondok Pesantren (Ponpes) ‘As-Surkati’ Jalan Diponegoro Salatiga, dengan tema “Terorisme Adalah Musuh Bersama”.

Nasir Abbas, mantan anggota JI menyatakan, bahwa dirinya itu bukan asli orang Indonesia namun berasal dari Singapura. Menjadi WNI di 35 tahun yang lalu. Sejak lulus SMP dan ingin belajar Al-Quran di sebuah Masjid Wahabi, namun dirinya tidak peduli karena mengangggap bahwa masjid tersebut sangat cocok untuk dirinya, akibatnya pendidikan dirinya tidak lengkap.

“Kemudian, saya kenalan dengan Ustadz Abu Bakar Baasyir dan mengirim saya ke Afganistan untuk melaksanakan jihad sesuai dengan ajaran yang saya kenal. Setelah disana, justru saya disuruh masuk sekolah kembali untuk belajar dalam rangka mempersiapkan diri membentuk negara Islam. Dan saya lulus tahun 1990 serta menjadi pengajar di sana. Dari sini, saya aktif sebagai Ketua Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Wilayah Timur termasuk menguasai wilayah Indonesia,” terangnya dalam paparannya.

Ditambahkan, bahwa kelompoknya  yang merencanakan tindakan melawan pemerintah Indonesia. Akhirnya, justru menyimpang dan terjadilah aksi terorisme, mulai dari pengeboman gereja dan yang lainnya hingga memakan korban manusia dan lainnya. Pada 18 April 2003, akhirnta tertangkap dalam keadaan hidup dan dari sini justru yang menyadarkannya hingga kini membantu Polisi dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme karena terorisme adalah musuh kita bersama.

Ditambahkan, sebagai generasi penerus bangsa tetaplah belajar sampai selesai, ditempat yang baik. Jangan mudah terpengaruh dan terbawa arus, tidak termakan hoax, merasa beruntunglah hidup di negara Indonesia dengan Pancasila yang sangat sesuai dengan ajaran agama Islam.

Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana menyatakan, pihaknya sangat apresiasi dengan kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Divhumas Mabes Polri. Ini sebagai bentuk untuk menumbuhkan “Wawasan Kebangsaan dan Bangga menjadi Bangsa Indonesia”.  Sehingga dapat menangkal berkembangnya paham radikalisme yang menjadi pemicu terjadinya Aksi Terorisme. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version