Connect with us

KANDIDAT

Dekat Dengan Masyarakat, HM. Kemat 5 Periode Jadi Anggota DPRD Salatiga

Published

on

KopiPagi SALATIGA : Mengawali karier politiknya sejak munculnya gerakan reformasi di Indonesia era tahun 1999 lalu, menjadikan seorang wartawan koran harian di Semarang ini memutuskan “lepas” dari dunia kewartawanan dan terjun ke dunia politik, sejak tahun 1999 hingga 2020 sekarang menjadi “wakil rakyat” di DPRD Kota Salatiga.

HM Kemat, demikian namanya yang singkat dan mudah diingat, merupakan mantan wartawan koran harian di Semarang yang sejak tahun 1999 telah memutuskan melepaskan pekerjaan dunia kewartawan beralih menjadi politikus. Sejak tahun 1999 tahun pula, awal terpilihnya menjadi anggota DPRD Kota Salatiga dari Partai Golkar. Bahkan, menjadi ‘wakil rakyat’ berangkat dari Partai Golkar di DPRD Kota Salatiga dijalaninya hingga dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009.

“Saya mengawali terjun di dunia politik sejak tahun 1999, saat itu gerakan reformasi masih menggelora. Dan dengan keputusan bulat memutuskan untuk melepaskan diri dari dunia kewartawanan. Ini dilakukan, setelah selama bertahun-tahun bergaul dengan para politisi berbagai partai politik dan banyak masukan maupun dukungan untuk menekuni menjadi politikus. Dari sini, akhirnya sejumlah tokoh politik menarik saya untuk terjun di dunia politik. Tawaran tersebut kemudian saya sanggupi,” kata HM Kemat mengawali perbincangannya dengan koranpagionline.com, di rumahnya Jalan Sukosari RT 02 RW 002, Kelurahan Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Kamis (20/08/2020) siang.

Kemat menceritakan, bahwa mengawali terjun di dunia politik berangkat dari Partai Golkar dan pada Pemilu 1999 saat dirinya menjadi calon anggota legislatig (caleg) akhirnya terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Salatiga (periode 1999-2004). Kemudian, pada Pemilu 2004, Kemat kembali terpilih untuk kedua kalinya (periode 2004-2009) melalui Partai Golkar. Pada periode ketiga, 2009-2014 akhirnya mengalihkan pandangan politiknya ke partai lain yaitu PDI Perjuangan.

Meskipun pindah partai, Kemat mengaku tetap dapat diterima masyarakat dimana dirinya dicalonkan menjadi anggota DPRD Kota Salatiga. Hal ini terlihat dari perolehan suara dalam pencalonan pada pemilu legislatif (DPRD). Ini dilakukan karena bagaimanapun masyarakat adalah pemilih yang harus tetap dijalin hubungannya dengan baik. Dalam menjalin hubungan dan dapat menjadi dekat, strategi yang dilakukan dengan metode pendekatan kekeluargaan serta tidak perlu ‘muluk-muluk’ dalam menjalin komunikasi.

“Dalam memperjuangkan masyarakat secara umum masyarakat Kota Salatiga dan secara khusus masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil), saya selalu memperhatikan apa kebutuhan masyarakat yang dapat diperjuangkan. Antara lain seperti sarana dan prasarana secara umum di wilayah daerah pemilihannya. Perjuangan disini diawali dengan metode pendekatan kekeluargaan maupun melalui gotong royong bersama masyarakat. Intinya, sebagai wakil rakyat itu, harus mau dan sanggup hadir ditengah-tengah masyarakatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, baik senang maupun susah,” jelas lelaki yang dilahirkan di Kabupaten Semarang 6 Januari 1964.

Diceritakan juga, bahwa bapak dua anak ini mengaku dengan “berlabuh” di PDI Perjuangan itu membawa alasan tersendiri. Pasalnya, sejak kecil sudah menyukai foto-foto Bung Karno bahkan cerita-cerita Bung Karno pun sangat disukainya. Hingga kini, foto-foto Bung Karno masih tersimpan terkodumentasi dengan bagus. Selain itu, menjadi politikus itu juga atas dukungan penuh dari ayah kandungnya. Meski ayahnya bukan seorang politikus, namun nasehat, saran serta pesan-pesannya kepada dirinya menjadikan pondasi kuat dalam terjun di dunia politik.

“Ayah saya setelah mengetahui saya terjun di dunia politik dan melepaskan menjadi wartawan, saat itu mendapat dukungan penuh. Bahkan, pesan-pesannya salah satunya jika sudah siap di dunia politik harus siap segalanya dan jangan tanggung-tanggung menekuninya. Selain itu, harus “sregep” bersama masyarakat dan mau memikirkan masyarakatnya, ini paling penting,” ujar politikus PDI Perjuangan yang asli dari Suruh, Kabupaten Semarang.

Kemat yang kini sudah lima periode menjadi anggota DPRD Kota Salatiga, dimulai dari periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, dan sekarang ini memasuki periodenya yang kelima 2019-2024. Dalam lima periode itu, dua periode awal bersama dengan Partai Golkar dan tiga periode selanjutnya bersama PDI Perjuangan. Di DPRD Kota Salatiga, semua komisi (Komisi A,B, dan C) semuanya sudah pernah masuk didalamnya.

Ketiga Komisi di DPRD Kota Salatiga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua. Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan, Komisi B Bidang Keuangan, dan Komisi C Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat. Sampai sekarang pun, masih dipercaya menjadi Ketua Komisi C DPRD Kota Salatiga. Sedangkan di partai politik, HM Kemat sampai sekarang menjadi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga.

“Saya mengakui dan sadar bahwa menjadi “wakil rakyat” itu merupakan ‘tugas partai’ yang harus tetap siap diterimanya. Bahkan, sampai sekarang ini dirinya dapat diterima masyarakat itu karena selama ini pula tidak memiliki musuh atau lawan. Saya akan menghindari gesekan sekecil apapun dengan siapapun, karena semuanya saya anggap sebagai teman, sahabat serta mitra kerja. Dari sini, saya sangat bersyukur saat pencalonannya lalu itu berhasil mendulang suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Argomulyo. Dan sebagai kader partai (PDI Perjuangan), akan selalu siap untuk tugas dimanapun,” tandas Ketua Tim Persiapan Pemenangan Pemilu 2024, yang juga penghoby Burung Perkutut atau ‘Kung Mania’. Kop.

Pewarta : Heru Santoso

Editor : Mastete Martha

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com