Connect with us

SPORT

Bayu Pradana : Ditundanya Liga 1 2020 Harus Kita Ambil Hikmahnya

Published

on

KopiPagi UNGARAN : Keputusan PSSI menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 2020 yang seharusnya dimulai pada 1 Oktober 2020 ini, hal ini karena terkait dengan masa pandemi Covid-19 yang disana sini masih tinggi akan penyebaran virus tersebut, sehingga menjadikan para pemain sepak bola khususnya harus “balik kanan” pulang ke tempat asal di kampung halamannya dan harus melakukan latihan mandiri.

Bayu Pradana (29), pemain gelandang ‘Barito Putra FC’ menyatakan, bahwa di masa pandemi Covid-19 sekarang ini yang ternyata masih tinggi akan penularannya, menjadikan dirinya harus menyadari akan kondisi riil yang terjadi. Dengan penundaan kompetisi Liga 1 2020 ini, sebagai pemain sepakbola profesional mau tidak mau harus tetap menerima keputusan PSSI itu. Bahkan, penundaan kompetisi ini, harus diambil hikmahnya.

“Saya sebagai pemain sepakbola profesional, harapannya kompetisi tetap jalan. Namun, karena masih dalam masa pandemi Covid-19 yang sampai sekarang penyebarannya masih tetap tinggi maka mau tidak mau harus menerima keputuan penundaan kompetisi Liga 1 2020. Maunya sih, kompetisi tetap saja berjalan. Tetapi dengan adanya keputusan PSSI menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1, ini adalah keputusan yang terbaik,” terang Bayu Pradana ketika ditemui koranpagionline.com, di sela mengikuti sebuah acara di Kecamatan Susukan, Kab Semarang, Minggu (04/10/2020).

Ditambahkan pemain Timnas Indonesia asli Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ini bahwa dengan ditundanya kompetisi PSSI Liga 1 2020 ini akhirnya menjadikan dirinya harus bisa menyiapkan fisik dan performa. Bahkan, secara mandiri pula tetap melakukan latihan untuk menjaga kesehatannya. Latihan mandiri ini dilakukan di tempat asalnya atau kampung halamannya bersama dengan pemain lokal.

“Saya menerima keputusan penundaan kompetisi Liga 1 2020 ini dengan enjoy saja. Karena, memang harus seperti ini melihat penyebaran Covid-19 yang masih tinggi. Namun, saya sendiri tetap melakukan latihan mandiri untuk tetap menjaga kebugaran fisik dan kesehatannya,” ujar Bayu, mantan punggawa Mitra Kukar FC.

Menurut bapak dua orang anak ini, dengan istirahat sementara dari kompetisi PSSI Liga 1 2020, harus dapat mengambil hikmahnya. Salah satunya, dirinya kini dapat berkumpul dengan keluarganya di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang. Namun, yang terpenting sebagai pemain sepakbola profesional jangan sampai lupa untuk tetap berlatih meski secara mandiri.

“Saya tetap menjaga kebugaran danb kesehatan meski harus melakukan latihan mandiri. Dan kesempatan ini, saya gunakan sebaik mungkin sekaligus dapat membagikan ilmu bermain sepakbola kepada para pemuda ataupun warga Tengaran. Dan terpenting, saya dapat berkumpul dengan keluarga yang selama kompetisi berjalan selalu saya tinggalkan. Yang jelas, saya harus mengambil hikmah dari tertundanya kompetisi Liga 1 2020 ini,” tandas Bayu Pradana, yang tinggal di RT 04 RW 01 Patemon, Tengaran, Kab Semarang. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version