Connect with us

RAGAM

Atikoh Ganjar Pranowo Dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting 

Published

on

SOLO | KopiPagi : Penanganan stunting harus dimulai dari hulu, untuk itu harus berkolaborasi dan bersinergi dengan remaja melalui Forum GenRe (Generasi Berencana) yang sudah ada. Ketahanan remaja sangat penting karena apabila ketahanan remaja dan keluarga kuat maka ketahanan negara akan kuat.

Apalagi saat ini sedang menghadapi bonus demografi, sehingga sumber daya manusia harus disiapkan sejak dini.

Kalau remajanya gagal, bukan dia saja yang gagal tapi generasi berikutnya juga gagal, dan pada akhirnya mempengaruhi ketahanan negara.

Hal ini diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo.

Isteri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini baru dinobatkan sebagai Bunda Genre (Generasi Berencana) dan Duta Penurunan Stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Pengukuhan dilakukan oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo ini dilakukan di Hotel The Royal Surakarta Heritage, Kamis (23/12) lalu bersamaan dengan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu.

Atikoh mengatakan, jika menjadi pendamping pimpinan daerah, diakuinya ia mendapatkan privilege tersendiri.

Akan tetapi, kata dia, dibalik keistimewaan tersebut, banyak tanggung jawab yang harus dipikul untuk mengabdikan diri pada kepentingan masyarakat.

“Kini dengan menjadi Duta Penurunan Stunting maka perannya semakin penting.

Sementara Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dikesempatan itu menuturkan, dirinya berharap Bunda Genre yang juga menjadi Duta Penurunan Stunting Jawa Tengah bisa memberikan perhatian dan pembinaan pada para remaja sehingga mereka bisa menjadi calon orang tua yang cerdas, sehat kemudian nantinya bisa melahirkan anak-anak yang berkualitas.

Hasto menjelaskan, penurunan stunting dapat dilakukan melalui edukasi ‘Empat Terlalu’ dan tiga terlambat.

Edukasi empat terlalu mencangkup jangan hamil dan melahirkan terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat jaraknya.

Sedangkan edukasi tiga terlambat mencangkup:

  1. Terlambat mengetahui adanya kelainan atau penyakit pada ibu hamil.
    2. Terlambat mengambil keputusan, yang akhirnya terlambat ke rumah sakit.
    3. Terlambat mengirim dan menangani.

Dalam kegiatan tersebut, Dokter Hasto juga mengukuhkan 35 Ketua Tim Penggerak PKK dari Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang juga merupakan Bunda GenRe menjadi Duta Penurunan Stunting di wilayahnya masing-masing.

Dokter Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa belum ada negara yang berhasil menurunkan angka stunting lima persen setiap tahun seperti yang ditargetkan Indonesia saat ini.

Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk berkerja keras agar dapat mencapai target.

Ia juga meminta agar para Ketua TP PKK untuk mendukung dan memberi pembinaan pada Tim Pendamping Keluarga dan semua agen perubahan se-Provinsi Jawa Tengah, dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Hadir dalam acara tersebut hadir Deputi Bid. Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Nopian Andusti; Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), Sukaryo Teguh Santoso dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono. Otn/Kop.

Exit mobile version