Connect with us

KANDIDAT

Survei Indodata : Paslon Pradi – Afifah Unggul 3,30% dari Idris – Imam

Published

on

KopiPagi DEPOK : Lembaga survei Indodata merilis survei di Pilkada Depok 2020. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut satu Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah) unggul di angka 28,10%. Sedangkan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono meraih angka 24,80%. Jadi, Pradi-Afifah unggul 3,30%.

Yang menarik di survei Indodata tersebut, sebanyak 47,10% responden menyatakan belum bersikap dan menjawab tidak tahu.

Direktur Eksekutif Indodata, Danis Tri Saputra Wahidin mengatakan survei yang dirilis pihaknya merupakan hasil survei yang telah dilakukan sejak tanggal 10 hingga 19 November 2020.

“Kami menggunakan metode multi-stage random sampling dengan klaster survei yang menjangkau 11 kecamatan di Kota Depok. Jumlah respondennya sebanyak 800 orang dengan margin error +/- 3.45 persen pada tingkat kepercayaan 95,00 persen,” ujar Danis kepada wartawan, Senin (23/11/2020).

Dia menambahkan, pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan pewawancara independen dan terlatih.

“Maksud dan tujuan survei adalah untuk mengukur elektabilitas calon walikota dan wakil walikota Depok, serta membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan partai politik,” papar Denis yang didampingi Peneliti Indodata, Permana Sendaya.

Selain itu, lanjut Denis, survei juga mengukur potensi partisipasi, preferensi pemilih dan kemantapan pilihan. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 di Pilkada Depok.

Temuan pokok dan analisis hasil survei dijelaskan Danis sebagai berikut:

  1. Potensi partisipasi pilkada Depok tahun 2020 berkisar antara 50% hingga 80%, dan memungkinkan melampaui partisipasi pada pilkada 2015 yang mencapai 56,15%, apabila pilkada disosialisasikan dengan baik dan dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan.
  2. Persepsi positif terhadap kinerja pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota seimbang, tidak ada perbedaan yang sigifikan yaitu pada angka 80%.
  3. Permasalahan utama warga Depok terdiri dari permasalah harga kebutuhan pokok yang mahal, pandemi covid-19, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, dan biaya pendidikan yang mahal.
  4. Elektabilitas pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia berada di angka 28,10%, sedangkan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono pada angka 24,80%. Sedangkan sisanya 47,10% menjawab tidak tahu/tidak jawab.
  5. Mayoritas warga Depok menginginkan perbaikan, 39,10% responden, serta menginginkan perubahan dan pembenahan Kota Depok sebanyak 37.40%.
  6. Permasalahan perbaikan ekonomi Kota Depok pasca pandemi covid-19 menjadi perhatian yang sangat penting bagi warga Depok.
  7. Akseptabilitas warga Depok terhadap politik uang masih cukup tinggi, sehingga diperlukan langkah antisipasi dan strategi kampanye yang tepat untuk mengkanalisasi perilaku prolitik tersebut.

“Kami telah melakukan lebih 30 survei pilkada di berbagai daerah. InsyaAllah hasil survei Indodata bisa diandalkan dan akurat, karena survei kami berbasis statistika, termasuk saat kami melakukan survei pilkada Depok ini,” demikian Danis. Dep/Kop.

Exit mobile version