Connect with us

MARKAS

Ratusan Anggota NII Sumbar Siap Cabut Baiat dan Ikrar Setia NKRI

Published

on

SUMBAR | KopiPagi : Densus 88 Antiteror Polri menemukan ada 1.125 anggota kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) yang tersebar di Sumatera Barat. Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan membenarkan bahwa pada Maret 2022 telah dilakukan penegakan hukum terhadap 16 orang teroris jaringan NII di Sumbar. 

Menurut  Ken dari jumlah total 1.125 warga Sumbar  yang terpapar NII, yang sudah ditangkap ada 16 orang dan yang sudah kembali baiat ikrar setia kembali kepada NKRI sebanyak 391 orang di Kabupaten Dhamasraya pada tanggal hari Rabu (27/04/ 2022).

Ken menyebut bahwa selain di Kabupaten Dharmasraya, ada juga kabupaten lain yang warganya terpapar NII yang ingin cabut baiat dan ikrar setia kembali ke NKRI pada hari Jumat sore di Kabupaten Tanah Datar, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Agam dan Kabupaten 50 Kota.

Prosesi cabut baiat dan ikrar rencana selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Jumat (29/04/2022) sore di Rumah Dinas Indo Jalito Kabupaten Tanah Datar yang akan dihadiri oleh Tim Densus 88, Bupati, Kapolres dan Forkopimda Kabupaten Tanah Datar

Menurut Ken ada yang spesial dalam acara ikrar setia NKRI sebelumnya di Kabupaten Dharmasraya, bahwa Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa dalam konferensi pers mengultimatum agar warga yang terpapar NII melaporkan diri dan mencabut baiat kemudian ikrar setia kepada NKRI, sampai tanggal 20 Mei 2022 bila tidak kunjung melapor maka akan dilakukan tindakan tegas kepada para anggota NII di Sumatera Barat.

Ken berharap ini menjadi momentum yang baik untuk ditindaklanjuti ditingkat nasional tentang kepedulian aparat dan pemerintah setempat dalam mensikapi persoalan bahaya NII dimasyarakat, lebih baik mencegah dari pada membiarkan para anggota NII naik level menjadi pelaku terorisme.

Densus 88 Apresiasi Wali Nagari

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menilai momentum cabut baiat ratusan anggota Negara Islam Indonesia (NII) sebagai kesadaran bersama-sama untuk bangkit menjaga keutuhan NKRI.

“Hal yang sama juga lakukan Densus di Lampung tiga bulan lalu, tapi jumlahnya tidak sampai sebanyak ini, hari ini saya melihat terciptanya kesadaran masyarakat dalam membangun bersama,” katanya di Pulau Punjung, Kabupaten Dharasraya, Sumatera Barat, Rabu.

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom..

Hal tersebut disampaikan Marthinus dalam cabut baiat 391 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Dharmasraya, dan pengucapan sumpah setia pada NKRI di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

Densus 88 mengapresiasi Pemprov Sumbar dan Pemkab Dharmasraya dalam merespon fenomena radikalisme, terorisme, dan intoleran yang terjadi di Sumbar berapa waktu lalu.

Selain kepada pemerintah setempat dan Polda, apresiasi juga disampaikan Kepala Densus kepada wali nagari Sungai Dareh, IV Koto Pulau Punjung, Sungai Kambuik, Gunung Selasih, Taratak Tinggi, dan Panyubarangan. Wilayah tersebut menjadi lokasi penyebaran mantan NII.

“Kerja sama yang baik antara Densus dan pihak terkait menghasilkan hal yang luar biasa seperti momentum hari ini,” katanya.

Menurutnya diantara masyarakat yang hadir sebagian besar hanyalah menjadi korban dari ketidaktahuan serta ketidakpahaman dari mereka yang memiliki kepentingan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan tersebut.

Ia mengatakan Densus tidak ingin mengedepankan sikap represif dalam penanganan teror, namun berkomitmen melakukan pendekatan duduk bersama masyarakat yang terindikasi melakukan penyimpangan dan memahami sesuatu yang salah.

“Perlu disampaikan kehadiran Densus adalah bagian dari anak bangsa yang ingin merangkul dengan penuh cinta dan kasih. Bagi kami ini lebih penting dari penangkapan dan penegakan hukum,” katanya.

Densus 88, tambahnya, juga percaya masyarakat Minang memiliki akar budaya dan semboyan kuat, yakni adat basandi syarak syarak basandi kitabullah sebagai identitas yang akan mempertahankan ketahanan sosial masyarakat Minang.

“Momen ini sekaligus menunjukkan anak bangsa punya kesadaran untuk bersama membangun negara. Sehingga melihat kondisi serta perkembangan saat ini densus tidak kuatir tentang penyebaran faham radikalisasi yang lebih masif ke depan,” katanya.

Marthinus Hukom menyatakan, Densus 88 juga menitipkan saudara atau warga yang telah mencabut baiat kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar mereka tidak sendiri dalam menjaga keutuhan NKRI. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com