Connect with us

JAGAT

Kunjungi Jerman, Kepala Inspektorat Papua Barat Evaluasi Penerima Beasiswa

Published

on

KopiOnline Jerman, – Kepala Inspektorat Papua Barat, melakukan kunjungan ke Jerman untuk bertemu dengan para mahasiswa asal Papua Barat penerima program beasiswa dari pemerintah, Selasa (17/12/2019), kemarin. Dalam perjalanan dinas yang dibiayai negara ini, Sugiyono, sang Inspektur, mengajak serta istrinya.

Kunjungan kerja dalam rangka evaluasi program beasiswa ini, Sugiyono juga didampingi Wempi Thenu (Bendahara Dinas Pendidikan PB), Adolfina Oray (Kabid Pendidikan SMA ), Barnabas Dowansiba (Kadis Pendidikan PB), Robert Hamar (Kepala Biro Hukum), Julita Mawuntu (Kepala Afirmasi PB), Sudjanti Kamat (Kepala Bidang Tenaga Pendidikan dan Penyelenggara Tugas Pembantu Dinas Pendidikan PB) serta Linda Lindongi, Konsultan Program Beasiswa PB di Australia.

Kunjungan kerja untuk evaluasi program beasiswa luar negeri ini, dilaksanakan di Kota Erfurt, Negara Bagian Thueringen, Jerman pada pukul 17.12 waktu setempat. Menurut Virginus Turot, salah seorang mahasiswa asal Sorong yang hadir pada kegiatan itu, jumlah peserta yang hadir adalah 19 orang mahasiswa dari jumlah semua 32 orang, serta 9 orang dari rombongan.

Selama evaluasi, kata Virginus, dilakukan absensi dan cek keabsahan data tentang mahasiswa di Jerman, mana yang sudah pulang (gagal) atau yang masih ada tapi tidak ada kejelasan.

“Pendataan dilakukan seluruh angkatan (angkatan 1-4), sesuai permintaan Bapak Kepala Dinas Pendidikan. Apabila sudah lama dan tidak mencapai hasil yang maksimal, maka akan diambil tindakan tegas berupa pemberhentian beasiswa,” kata Virginus.

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan juga memastikan para mahasiswa yang hilang kabar, agar tetap dapat berkomunikasi dan update kondisi mereka. Sebab, keberadaan mereka di Jerman merupakan tanggungjawab pemerintah Papua Barat.

Berbagai masalah yang terjadi pada mahasiswa Papua di Jerman ini, kata Virginus, karena tidak pernah ada evaluasi sebelumnya.

“Evaluasi tidak pernah dilakukan sebelumnya, sehingga berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa tidak diketahui. Pemerintah selama ini hanya tahu kirim duit saja, sementara pengawasan diserahkan ke pihak Yayasan Papua Jerman,” urai Virginus.

Setelah melakukan evaluasi, Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat menurut Virginus Turot, menyampaikan warning kepada mahasiswa Papua di Jerman, kedepan tidak ada toleransi untuk yang gagal dalam studi, dan mahasiswa akan dipulangkan.

“Setiap mahasiswa diharapkan melaporkan hasil studi dan rencana studi dan kelulusan, sehingga bisa diawasi. Hasil evaluasi akan dilaporkan ke Pak Gubernur untuk kebijakan selanjutnya, termasuk untuk program S2,” pungkas Virginus. TN/kop
Media Partner : www.teropongnews.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com