JAKARTA | KopiPagi : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) merespon kenaikan harga minyak dunia akibat perang Timur Tengah, yaitu Israel dengan Palestina, membuat arah pergerakan suku bunga global menjadi tidak menentu.
Bamsoet meminta pemerintah bersama PT Pertamina agar mengantisipasi kondisi tersebut dengan menghitung ulang kebutuhan bahan bakar minyak/BBM di dalam negeri, dan menjaga stok BBM agar kita tidak kekurangan BBM yang tentunya akan berimplikasi terhadap berbagai sektor di Indonesia, dan meningkatnya harga kebutuhan pokok.
Pemerintah bersama Kementerian Keuangan/ Kemenkeu, dan Bank Indonesia untuk memperhatikan kebijakan moneter, mengingat kenaikan harga minyak dunia berpotensi meningkatkan terjadinya inflasi dan menggerus pertumbuhan ekonomi global. Sehingga memerlukan kebijakan yang tepat dalam menghadapi hal tersebut. MPR berharap Kemenkeu bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan.
Selain itu, pemerintah diminta mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari naiknya harga minyak dunia, yakni inflasi tinggi yang diikuti oleh penurunan pertumbuhan ekonomi, yang juga berdampak meningkatkan angka pengangguran. Sehingga perlu dipersiapkan langkah antisipasi yang tepat agar potensi dampak negatif tersebut tidak terlanjur meluas.
Bamsoet yang Wakil Ketua Umum Partai Golkar, minta Bank Indonesia atau BI untuk melakukan pengendalian terhadap portofolio ekuitas, utang, dan aliran modal ke perbankan yang sangat rentan terhadap persepsi risiko global atau global risk perception akibat ketidakpastian global. *Kop.
