Connect with us

RAGAM

Kedungombo Sragen, Tawarkan Destinaasi Wisata Air nan Eksotika

Published

on

KopiOnline SRAGEN,– Waduk Kedungombo adalah salah satu waduk besar yang ada di Indonesia. Waduk Kedungombo terletak di perbatasan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Kali ini ada wisata baru yang telah Launching tanggal 14 Februari 2020 minggu kemarin. Ide dan gagasan ini muncul dari pihak Perhutani dan Minarno seorang investor di bidang bisnis asli pribumi, lahan wisata ini seluas 10 hektar yang terhampar luas di lahan perhutani.

Secara geografis wisata ini terletak di Desa Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah. Wisata ini sangat mudah dijangkau baik dari Boyolali, Grobogan dan Sragen.

Disertai angin sepoi–sepoi dan di bawah pohon jati yang rindang, KoranPagiOnline.com berbincang–bincang dengan Minarno selaku manager, di salah satu Galabo dengan dibuat secara sederhana, dari bambu serta dibalut dengan ikatan anyaman enceng gondok produksi lokal warga sekitar.

Taman bunga Siap Dibangun

Minarno berharap wisata ini bisa memberi edukasi tentang wisata kuliner dengan jumlah 27 warung hasil tambak ikan asli Kedungombo dengan peralatan sederhana, berupa gentong, siwur, cobek tanah dan sebagainya.

“Kami ingin memberi edukasi back to nature (kembali ke alam), agar anak usia dini mengenal kembali ke zaman dulu, dimana peralatan dapur tradisional tetap dikenal dan tetap lestari, “jelasnya. Jumat (21/02/2020).

Masih apa kata Minarno, dirinya memiliki mandset destinasi wisata banyak belajar dan mengadopsi dari wilayah lain.

“Saya sempat juga belajar bagaimana caranya membuat peluang usaha di bidang wisata, seperti yang pernah saya lakukan saat studi banding di daerah ngargoyoso kabupaten karanganyar, ” ujarnya.

”Kami berharap kedepan bisa menjadi seperti yang disana, wisata yang bisa menyenangkan masyarakat, baik dari lokal maupun luar daerah, “ imbuhnya.

Selain itu, dalam megimplementasikan tujuan kedepan, Winarno juga memiliki visi yakni: Pemberdayaan ekonomi masyarakat desa setempat, pembangunan karakter intelektuakitas masyarakat desa setempat, mewarisksn Jiwa Patriotisme pada anak cucu, memakmurkan masyarakat dengan memanfaatkan potensi desa.

Selanjutnya, untuk motivasi dalam bekerja, Minarno membuat hastag #Etos Kerja Nyata, #Bangkitkan ekonomi dan #Bangkit dan bangunlah desa mu.

Di kesempatan yang sama, Karya selaku Asper/KBKPH Juworo KPH Gundi memberi pernyataan senada, pihak perhutani sangat respek tentang wisata ini.

Dia katakan program ini meneruskan program wisata milik perhutani dengan masyarakat sekitar yang sempat tertunda. Selain itu, Karya juga berharap wisata ini tidak monoton, kedepan ada tempat meeting untuk pertemuan dengan konsep warung apung.

” Kami inginnya speed (cepat) akan lebih baik, agar wisata ini bisa cepat terwujud, “jelasnya.

Sementara itu, Ari Setyawan selaku Mantri KRPH Kedungombo BKPH Juworo KPH Gundi, didampingi dari pihak Koramil Geyer menyampaikan awal mula ide dan gagasan dalam pemanfaatan lahan hutan yang tidak produktif menjadi destinasi wisata.

Dalam paparannya, Ari yang mulai bertugas di wilayah ini sejak tahun 2017, menceritakan awal mula bertemu dengan Investor dari masyarakat setempat. Ketika itu Ari berkomunikasi dengan salah satu Kadus setempat, dan akhirnya di respon dengan di pertemukan dengan investor.

“Kami di pertemukan dengan Pak Minarno yang ternyata masih ada hubungan family, akhirnya kami sepakat mengurus ijin hingga tiga bulan kemudian, tepatnya awal 2019 ijin itu keluar, ” Ungkap pria asal rembang ini.

Di tempat yang sama, Danramil Geyer Agus Munarwanto memberi apresiasi yang tinggi. Kedepan ia berharap agar masyarakat mampu mempertahankan hingga menjadi aset wisata jangka panjang.

Dia menilai, wisata desa akan berkembang tergantung masyarakat sekitar. Yakni dengan menjaga keramahan, baik ramah lingkungan dan ramah harga.

“Jangan sampai para wisatawan di buat kapok, hanya karena tidak ada keramahan, baik ramah lingkungan maupun ramah harga, jika harga terjangkau pasti wisatawan tidak akan bosan untuk datang lagi di wilayah ini, “ujar Agus.

Dia katakan lagi, saat di tanya apresiasi tentang wisata ini, Agus sangat mendukung dan berharap bisa menjadi ikon wisata di wilayah grobogan bagian selatan. Tim

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version