Connect with us

BIVEST

Direktur Pembiayaan Pertanian, Dorong Koperasi Tani di Batang Rambah ke Industrialisasi

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Direktur Pembiayaan di Ditjen PSP (Prasarana dan Sarana Pertanian) Kementerian Pertanian, Ir. Indah Megahwati melakukan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sektor Pertanian. Sosialisasi tersebut dilaksanakanĀ  di gedung Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Jawa Tengah, Sabtu (13/02/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa kelompok tani yang berbentuk koperasi, perwakilan Bank BRI, serta para offtaker. Indah sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut,

ā€œSaya suka sekali dengan kehadiran bapak ibu sekalian. Ini menggambarkan pertanian kita. Walaupun di hari libur, bapak ibu tetap semangat untuk hadir. Itulah pertanian kita, tidak ada hari libur. Kalau petani libur, banyak orang tidak makan nanti,ā€ tutur Indah.

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU antara koperasi dan offtaker tentang pemasaran komoditas hasil panen yang dibudidaya petani-petani yang tergabung dalam koperasi tersebut. Ada 9 komoditas yang nantinya akan dipasarkan oleh offtaker yaitu; Nilam, Sereh wanig, Kakao, Ubi jalar, Jagung, Jahe, Bawang merah, BawangĀ  putih dan Edamame.\

Ir. Susilo Heru W selaku Kepala Dinas Pangan dan Pertanian menyatakan bahwa beberapa komoditas tersebut bahkan sudah ada yang memenuhi standar pasar internasional, sehingga harapannya dengan adanya MoU ini, produk pertanian dari Batang dapat menembus pasar luar negeri.

Direktur Pembiayaan Ditjem PSP Kementan Ir. Imdah Megawati Sosialisasi KUR di Kabupaten Batang Jateng.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang menyampaikan bahwa 60% penduduk Kabupaten Batang bergerak di sektor pertanian. Selama ini petani tidak pernah mendapatkan jaminan pasca panen. Maka offtaker tidak hanya membeli secara lepas hasil produksi petani, tetapi harus melakukan pendampingan dan mengajarkan petani-petani Batang agar dapat melek pasar.

ā€œPola yang akan kami bangun adalah dengan mendorong koperasi untuk diberikan permodalan melalui KUR, selanjutnya permodalan tersebut akan dikelola bersama melalui koperasi. Pengelolaan dana tersebut diperuntukkan untuk pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai ke hilir. Seperti penyediaan sarana produksi pertanian, sampai dengan pembangunan rice mill, gudang, pabrik dan sebagainya. Sehingga kemudian kedepannya petani-petani kita dapat mandiri,ā€ tutur Heru.

Pada kesempatan tersebut, Indah juga menyampaikan bahwa alokasi KUR di tahun 2021 ini naik dari tahun sebelumnya, dimana pada 2020 alokasi KUR untuk sektor pertanian sebesar 50 triliun, sekarang menjadi 70 triliun. Sehingga lebih banyak sektor petani yang akan dibiayai. Indah juga menyarankan agar mengambil KUR Super Mikro,

ā€œKalau bisa ambil KUR yang super mikro, selain tanpa agunan produk ini juga bunga nya nol persen. Jadi pinjam 10 juta, ya kembalikannya juga 10 jutaā€ ucap Indah.

Indah berharap Kabupaten Batang dapat menjadi role model dan percontohan untuk daerah-daerah lain, dengan pola koperasi tersebut.

ā€œHarapannya, koperasi tani yang ada di Kabupaten Batang ini, mendapatkan permodalanan. Kemudian karena konsep koperasi ini adalah gotong royong, fasilitas permodalan yang nanti didapat dapat di kelola bersama untuk industrialisasi di sektor pertanian.ā€ pngkas Indah. *Rivo/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright Ā© 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com