BALI | KopiPagi : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang telah bekerja keras membantu menghidupkan sekaligus memasarkan UMKM Jembrana dengan memfasilitasi pameran UMKM Bali Bangkit V yang digagas Istri Gubernur Bali Ni Putu Putri Suastini Koster pada 7-21 Desember 2021 di Art Centre, Denpasar, Bali.
Dalam pameran UMKM Bali Bangkit V, tercatat diikuti sebanyak 13 UMKM Jembrana yang turut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai produk unggulan, dari mulai kuliner hingga kerajinan tangan.
“Tadi saya mencoba langsung kelezatan Jukut Serapah, kuliner khas Jembrana dengan bahan sayur-sayuran, disajikan dengan siraman kuah telengis, yang menjadi salah satu primadona dalam pameran Bali Bangkit V. Langkah Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengenalkan kuliner unggulannya, patut ditiru oleh Bupati/Walikota di berbagai daerah Bali lainnya. Wisata kuliner bisa memperkuat destinasi wisata alam dan budaya Bali. Melalui pengembangan wisata kuliner, masyarakat Bali juga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan,” ujar Bamsoet usai menghadiri penutupan pameran UMKM Bali Bangkit V, di Art Centre Bali, Denpasar, Bali, Rabu (22/12/2021).
Turut hadir antara lain Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, dan Direktur Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III Bidang Hukum & Keamanan DPR RI ini menjelaskan, pameran Bali Bangkit V diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha UMKM Bali mempromosikan berbagai produk unggulannya. Sebagai upaya membangkitkan kembali Bali dari pandemi Covid-19. Berbagai tantangan dan pasang surut telah berhasil dilalui dari mulai krisis ekonomi 1998, bom Bali I dan II, hingga erupsi Gunung Agung.
“Kini tantangan pandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama lebih kurang dua tahun sejak Februari 2020, dampaknya ternyata lebih dahsyat dibandingkan berbagai tantangan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Berbagai upaya kreatif perlu dilakukan sekaligus didukung agar Bali segera bangkit dari pandemi. Mengingat hingga kini ekonomi Bali masih tertekan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, ekonomi Bali triwulan III-2021 masih mengalami kontraksi dengan pertumbuhan minus 2,91 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menambahkan, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Bali selama triwulan I-2021 sampai triwulan III-2021 terkontraksi sebesar minus 3,43 persen, paling rendah diantara daerah lain di Indonesia. Pengendalian pandemi Covid-19 menjadi syarat penting membangkitkan perekonomian Bali. Karenanya, vaksinasi Covid-19 menjadi game changer, faktor pengubah yang sangat penting.
“Memasuki akhir tahun, vaksinasi di Bali sudah semakin masif. Pada 18 Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis 1 di Bali telah mencapai 104,43 persen atau setara dengan 3,56 juta peserta vaksin dari target yang ditetapkan sebanyak 3,41 juta orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 2 telah tercapai 90,44 persen dari target. Disisi lain, vaksinasi nasional dosis 1 sudah mencapai 151,775 juta jiwa dan dosis 2 sebanyak 107,180 juta jiwa. Masifnya vaksinasi diharapkan segera membuat Indonesia keluar dari pandemi. Sehingga Bali dan berbagai daerah lainnya bisa segera membangkitkan perekonomian mereka,” pungkas Bamsoet. *Kop.