KopiPagi UNGARAN : Tidak kurang 50 orang aktifis berbagai komunitas di Kabupaten Semarang yang tergabung dalam Komunitas “k’Ngen” menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) dengan menebar sebanyak 1.000 bibit ikan, pelepasan burung serta penyerahan bantuan bibit tanaman kepada masyarakat di wilayah Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kab Semarang, yang dilakukan di lokasi wisata ‘Curug 7 Bidadari’, Selasa (21/07/2020).
Dalam penebaran bibit ikan dan pelepasan burung pemakan serangga dan pemakan kutu sayur dan buah, dilakukan bersama Camat Sumowono, Kades Keseneng, serta warga sekitar di lokasi Curug 7 Bidadari. Sedangkan, untuk penanaman bibit pohon akan dilakukan oleh Karang Taruna Desa Keseneng.
Koordinator Komunitas “k’Ngen”, Wisnu Wasis Indahono menyatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan bersama dengan sejumlah komunitas ini adalah murni bakti sosial kemasyarakatan. Kegiatan ini dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan hidup di Kabupaten Semarang yang sementara ini kurang tersentuh perawatan.
“Tema yang kita angkat adalah “Kangen Alamku Yang Dulu…”, artinya bahwa berbagai komunitas ini merasa kangen untuk kembali menikmati suasana alam yang benar-benar masih alami. Dari tema itu, kita sengaja memilih lokasi wisata Curug 7 Bidadari ini, yang memang lokasinya masih alami meski sempat ada pembenahan beberapa tahun lalu,” kata Wisnu didampingi YA Hendi Asmara kepada koranpagionline.com, Selasa (21/07/2020).
Ditambahkan, bahwa tujuan digelar kegiatan ini diantaranya untuk melestarikan sumber air dan ekologi lingkungan. Ini diwujudkan dengan menebar 1.000 bibit ikan di aliran sungai dan pelepasan 10 pasang burung pemakan serangga dan kutu buah dan sayuran. Intinya, kegiatan dengan sasaran di wilayah desa ini, harapannya dapat membangkitkan kembali masyarakat dan khususnya kalangan milenial untuk mencintai lingkungannya agar tetap asri, hijau dan segar.
“Kegiatan Komunitas “k’Ngen” di Curug 7 Bidadari, Sumowono ini adalah yang perdana dan akan terus digelar di seluruh desa di kabupaten ini. Tentunya, kegiatannya akan selalu berbeda sesuai dengan karakter masing-masing desa atau wilayah kecamatan. Bahkan, komunitas yang digandeng pun akan selalu berbeda,” katanya.
Wisnu menambahkan, komunitas yang terlibat dalam aksi sosial kemasyarakatan ini diantaranya Komunitas Ambarawa, Komunitas Pancing ‘White Water’, Komunitas Ratu (pengawal ambulan) dan Komunitas Militan Covid-19. Dan untuk kegiatan selanjutnya, berbagai komunitas akan terlibat.
Sedangkan, YA Hendi Asmara menambahkan, bahwa dipilihnya nama “k’Ngen” ini karena mengandung makna filosofi mendalam. Pada intinya, berbagai komunitas yang tergabung dalam Komunitas “k’Ngen” ini, secara bersama pula kangen akan kerukunan, kangen akan lingkungan yang asri dan hijau, kangen dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan, kangen kegiatan tradisional, dan lainnya yang tentunya sangat erat hubungannya dengan kemasyarakatan.
“Yang jelas, kata “k’Ngen” yang kita pilih ini penuh makna yang dalam. Intinya, berkaitan erat dengan kemasyarakatan dan didalamnya tentunya membawa kerukunan,” tandasnya.
Siap Dukung Pelestarian Lingkungan
Sementara itu, Camat Sumowono Asep Mulyana menyatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan bakti sosial kemasyarakat yang dilakukan Komunitas “k’Ngen” ini, khususnya di kawasan wisata Curug 7 Bidadari ini. Langkahnya ini sebagai bentuk pelestarian lingkungan hidup dan tentunya masyarakat juga mendukung.
“Apa yang dilakukan Komunitas “k’Ngen” ini, kami nilai positif dan layak untuk kita dukung. Bahkan, kami sangat berterima kasih acara digelar di area wisata air terjun Curug 7 Bidadari ini, karena dengan penebaran benih ikan dan pelepasan burung pemakan serangga ini, harapannya kawasan wisata ini akan kembali bangkit dan mendatangkan massa atau pengunjung. Dari sini, perekonomian masyarakat akan kembali bangkit, khususnya di sekitar area wisata Curug 7 Bidadari ini,” jelas Asep Mulyana usai pelapasan burung kepada koranpagionlie.com.
Menurutnya, kegiatan yang dipelopori kalangan milenial ini akan didukungnya sepanjang untuk masyarakat. Melalui, penebaran benih ikan di sungai yang menjadi aliran utama Curug 7 Bidadari ini, maka akan kembali menjadikan tempat wisata ini didatangi masyarakat. Bahkan, sebelumnya aliran sungai ini melimpah ikan berbagai jenis.
“Yang jelas, masyarakat akan mendukung kegiatan selama kegiatan tersebut dapat membangkitkan perekonomian masyarakat pula. Harapannya, wisata Curug 7 Bidadari ini akan kembali menjadi “jujugan” masyarakat dalam wisata di wilayah Kecamatan Sumowono,” tandasnya. Kop.