KopiPagi UNGARAN : Pemeriksaan swab test terus dilakukan oleh Pemkab Semarang melalui Dinas Kesehatan dengan tujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, bahkan sampai sekarang telah dilakukan pengambilan sebanyak 8.999 sampel dari 5.012 orang dan dari jumlah itu yang terkonfirmasi positif sebanyak 790 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang Ani Rahardjo mengatakan, bahwa seluruh pembiayaan dalam swab test ini ditanggung oleh negara. Dan untuk NIK menjadi syarat utama karena anggaran yang digunakan adalah dari pemerintah pusat. Biaya untuk swab test kini sebesar Rp 900.000, yang biasanya mencapai Rp 1 juta-an.
“Pemkab Semarang selama ini menggalakkan swab test dengan dua sasaran. Pertama, jika ditemukan kasus maka akan langsung dilakukan tracing, test, serta treatment. Kedua dengan melakukan screening. Khusus untuk screening ini prioritas pada ibu hamil semester ketiga, orang dengan penyakit tidak menular, lansia, serta tenaga kesehatan. Juga untuk kelompok risiko tinggi akibat pekerjaan seperti TNI, Polri, Satpol PP, dan lainnya,” kata Ani Rahardjo.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Semarang Valeanto Sukendro menyatakan, bahwa hingga kini Kabupaten Semarang masuk dalam kategori “Zona Merah”. Untuk menyikapinya, dilakukan melalui operasi yustisi, menggerakkan para camat dan lurah/kepala desa di kabupaten ini.
“Lihat saja pada pekan lalu, ada lima kecamatan di kabupaten ini yang Zona Merah. Namun, sekarang hanya ada dua kecamatan yang masih Zona Merah yaitu Kecamatan Ambarawa dan Bandungan. Sementara untuk di Kecamatan Bandungan, ada posko khusus dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat maupun pedagang pasar,” tandasnya. ***