Beranda BIVEST Dispar Pasbar Terbuka Bagi Penggiat Wisata untuk Diskusi Destinasi Wisata

Dispar Pasbar Terbuka Bagi Penggiat Wisata untuk Diskusi Destinasi Wisata

1138
0

PASBAR | KopiPagi : Sejak Decky H. Sahputra seorang penggiat dan pelaku Wisata di kukuhkan menjadi Kadis Pariwisata Kabupaten Pasbar, oleh Bupati Pasaman Barat, H. Hamsuardi bulan lalu. Sejak itu pula wajah kantor Dispar yang biasanya sepi dan hanya ada rutinitas administrasi birokrasi, kini suasana selalu ramai.

Kalangan pengusaha industri paeiwisatadan dari berbagai komunitas penggiat dan pelaku usaha wisata tak sungkan lagi berkunjung ke kantor Dinas Pariwisara Pasabar. Mereka dating untuk berdiskusi dan berdialog membahas maupun menyampaikan program pengembangan destinasi wisata di nagarinya.

Berdasarkan pantauan media ini, jam kerja yang biasanya hanya 8 jam, kini tak berlaku lagi. Kegiatan bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan. Decky selalu Kepala Dinas, menyambut dan melayani tamunya tanpa birokrasi dan tak mengenal waktu.

Sosok tokoh muda pelaku dan penggiat wisata ini seakan memiliki energik yang berlebih, meskipun tamu silih berganti. Namun sosok ini tak pernah meninggalkan kewajibannya untuk melaksanakan ibadah lima waktunya.

Kalau Kantor sudah sepi dan para stafnya sudah pulang, maka Kadis ini pun masih tampak bertahan di kantor dan tetap melayani tamunya tanpa mengenal lelah dan waktu. Bahkan bila diskusi melebihi dari jam kerja di kantor belum juga rampung, biasanya pertemuan dan diskusi dilanjutkannya di luar kantor, tentunya di luar jam dinas serta dilanjutkan di kedai kopi.

Seperti kegiatan temu ramah yang sudah dilakukannya pada Rabu, (22/09/2021) bulan lalu dengan Tim Desa Wisata Nusantata (Dewisnu) dan Tim HPI Pramuwisata atau Tour Guide dari Bukittinggi yang membahas upaya percepatan pengembangan daerah tujuan wisata Kabupaten Pasaman Barat.

Hingga kini hasil pertemuan tersebut tetap ditindak lanjutinya dan dibahasnya, bukan saja dengan para penggiat dan pelaku wisata saja bahkan kepada lapisan masyarakat siapa saja yang datang berdiskusi ke Kadispar Pasbar ini, tak terkecuali kepada media ini saat Kamis Sore (07/10/2021) berkesempatan berkunjung ke ruangannya untuk berdiskusi.

Pembahasan media ini dengan Kadispar Kamis sore itu di ruang kerjanya juga seputar upaya percepatan pengembangan daerah tujuan wisata. Sebab, menurut Decky pembahasan percepatan itu sudah menjadi topik diskusinya yang menarik untuk prioritas dibahas sebagai masukan pada program yang akan dilaksanakanya.

Decky berharap program ini nantinya berjalan dengan berbagai masukan dan saran. Saran itu  bukan saja dari penggiat dan pelaku wisata, tapi dari tim atau komunitas serta tokoh masyarakat maupun ninik mamak yang siap untuk bersama mendukung kemajuan industry pariwisata di Kabupaten Pasaman Barat.

Menurutnya, dari salah satu hasil pembahasan saat temu ramahnya dengan Dewisnu dan HPI, yakni melalui percepatan pengembangan wisata adalah salah satu gerbang yang akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Dikatakan Decky, pihak Dewisnu dan HPI yang sengaja datang nerdiskusi dengannya ke Pasaman Barat telah membuka peluang dalam memberikan masukan dan pengarahan terhadap dampak positif dalam kemajuan desa di Pasaman Barat.

“Tentu ini salah satu jalan nantinya yang akan kita buka krannya ke setiap Nagari yang ada di Pasbar. Bila perlu akan menjadi sebuah pilot project desa wisata yang memiliki program tersendiri dalam upaya pengembangan wisata. Sebab, ini akan memberikan peluang dampak positif bukan saja bagi kemajuan daerah dan perkembangan pariwisata, tapi pendapatan daerah akan meningkat dan muaranya tentu ekonomi masyarakat akan lebih baik,” ungkap Decky.

Dikatakan Decky H Sahputra, ia juga berupaya agar setiap desa yang ada di Pasaman Barat ini nantinya akan memiliki sebuah program dengan tidak meninggalkan khas dan budaya yang ada dan telah dimiliki selama ini.

Menurut Decky, melalui program desa wisata seperti inilah yang akan memberikan hasil di daerahnya, apakah itu namanya home industri dan ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Lebih jauh Decky menerangkan, Dewisnu juga memberikan 7 program yang nantinya bisa dijadikan pedoman dalam upaya pengembangan desa wisata, dan itu akan melalui pengkajian maupun penelitian desa untuk mengetahui tipe desa itu seperti apa, apakah dia masuk desa wisata alam atau buatan dan juga kajian tentang potensi budaya, religius termasuk kulinernya yang nantinya akan menunjang menjadi desa wisata.

“Pemetaan, tujuanya untuk mengetahui target wisata (pasar) sehingga kita bisa menentukan paket tour ke daerah tersebut, paket tour wisata, nah disini setelah kita melakukan pemetaan barulah kita membentuk apa jenis kegiatan selama tour berlangsung, dan harus tersedianya juga tempat menginap atau homestay dengan tetap memperhatikan sarana fasilitas umum lainnya, termasuk tempat ibadah, ” terang Decky.

Ditambahkan Decky lagi, pendampingan desa wisata dengan memberikan trainer atau pelatihan yang tujuannya nanti akan mempoles kembali potensi wisata yang ada di daerahnya. Pemagangan, para pelaku desa wisata akan ditempatkan pada desa – desa wisata yang telah melangkah lebih maju dalam pengembangan wisata di daerahnya.

“Sedangkan promosi, tujuannya untuk memasarkan produk – produk desa yang dimiliki, bukan hanya dari alam, pemandangan dan budaya tapi juga ekonomi kreatif yang ada di desa itu sendiri, ” terangnya.

Decky berharap, dengan program ini tentu SDM yang ada di desa itu akan lebih meningkat dan dengan program ini pihaknya ke depan akan dapat memperkenalkan desa – desa yang ada di Pasaman Barat ke Mancanegara.

“Kita akan memberikan kesempatan kepada para penggiat yang punya potensi, khususnya generasi muda untuk dibekali dengan pendidikan Pramuwisata (Tour Guide), dan peningkatan SDM lainnya maupun ketrampilan yang nantinya akan bermanfaat bukan saja penggiat dan generasi muda lainnya, tapi bagi masyarakat dalam pengelolaan desa wisata di nagarinya, ” papar Decky mengakhiri. ***

Pewarta : Zoelnasti. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here