Beranda REGIONAL Diduga Proyek “Siluman,” Rehab Gedung SDN 2 Tunggulpayung Lelea  Disoal

Diduga Proyek “Siluman,” Rehab Gedung SDN 2 Tunggulpayung Lelea  Disoal

394
0

KopiPagi | INDRAMAYU : Pengerjaan rehabilitasi gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri  2 Tunggulpayung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jabar, diduga  proyek “siluman”. Pasalnya, tidak ada papan  informasi dan alokasi pembangunan.

Ironisnya lagi, salah satu oknum guru yang mengajar di sekolah tersebut saat dikonfirmasi mengaku  tidak mengetahui dari mana anggaran, tapi katanya dari PU/PR  dan tidak tahu berapa anggarannya. Tapi kalau pemborongnya yakni Ari dari Tasik atau Bandung.

Ketika ditanya apa kepala sekolah ada di tempat, spontan dijawab “tidak ada, lagi ada rapat di SDN 1 Tunggulpayung,“ ungkapnya guru di ruangan kantor SDN 2 Tunggulpayung Jalan Alternatip Tugu – Wanasari, Senin kemarin.

Di tengarai, proyek tersebut mengabaikan aturan keterbukaan informasi publik, karena pihak pelaksana kegiatan tidak memasang papan informasi di lokasi pembangunan tersebut. Untuk diketahui kewajiban memasang plang nama untuk pekerjaan pembangunan gedung mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM  KPK Nusantara DPC Indramayu, Agus Suherman angkat bicara bahwa proyek rehab sekolah SD Negeri 2 Tunggulpayung menunjukkan bentuk ketidak terbukaan. Hal itu jelas melanggar aturan karena tidak terpasangnya plang nama dalam proyek tersebut menunjukkan tidak adanya transparansi pihak sekolah terkait kegiatan proyek pembangunan gedung sekolah di SDN 2 Tunggulpayung.

Dia menegaskan, dengan tidak memiliki papan informasi maka pekerjaan itu menuai pertanyaan sejumlah kalangan. Karena sesuai aturan bentuk pekerjaan menggunakan dana negara harus jelas, kecuali rehab tersebut menggunakan dana pribadi.

“Ada apa pekerjaan ini, kalau seperti inikan gak jelas, dana dari mana, jenis kerjaannya apa, nominalnya berapa, target pengerjaannya berapa hari,” tandas Agus.

Apa lagi , lanjut Agus, lokasi pekerjaan tidak ada konsultan pengawasannya, ini menjadi pertanyaan besar, ada apa kok gak ada keterbukaan informasi. Jadi tidak salah jika disebut proyek “Siluman”.

Sementara  Kepala Sekolah SDN 2 Tunggulpayung, Novi, S.Pd, SP saat hendak dikomfirmasi terkait rehabilitasi gedung SDN  yang tidak transfaransi dan keterbukaan informasi, yang bersangkutan selalu tidak berada di tempat dan berdalih sedang rapat.

Sedangkan pelaksana proyek berinisial Lung, saat dikomfirmasi KopiPagi terkait pengerjaan yang tidak memasang  papan informasi peroyek, dikatakan bahwa ada nama PT. Wantum Tasik/Bandung. Terkait papan proyek sebenarnya ada tapi dipasang di tempat lain. *Toy/Kop.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here