Beranda SPORT MUSORKABLUB KONI PASBAR SIAP DI GELAR

MUSORKABLUB KONI PASBAR SIAP DI GELAR

434
0
Rapat pemantapan Panpel Musorkablun KONI Pasbar.

KopiPagi | PASBAR : Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) KONI Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat, sudah pasti bakal dilaksanakan pada Rabu (05/05/2021) ini.  Demikian disampaikan inisiator Musorkablub KONI Pasbar, Decky H.Sahputra, Selasa (04/05/2021).  

Decky H.Sahputra adalah salah satu inisiator pelaksana Musorkablub KONI Kabupaten Pasaman Barat, yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Pasaman Barat, di sela-sela persiapan Musorkablub kepada koranpagionline.com di Sekretariat Panitia Pelaksana Kompleks Latifa Jalur 32 Simpang Empat, Selasa, (4/5/2021) mengatakan, dasar dan latar belakang para inisiator serta rekan-rekan Cabor yang ada di Pasbar membuat surat mosi tidak percaya kepada pengurus KONI Pasaman Barat yakni adanya dugaan tidak adanya transparansi pengurus dalam mengelola keuangan. Bahkan, anggaran yang dibuat oleh pengurus terlihat tidak proporsional, hingga dalam pelaksanaanya terjadi tebang pilih, demikian juga dalam pembinaan.

Menurut Decky, bukan itu saja bahkan adanya dugaan memanfaatkan institusi KONI dalam kegiatan politik, ditambah lagi adanya penolakan laporan pertanggung jawaban KONI Pasbar tahun 2020 saat pengurus KONI menyampaikan laporan pertanggung jawabannya pada bulan Maret lalu.

Dikatakan Decky, saat para anggota yang hadir pada acara laporan pertanggungjawaban lalu, anggota mempertanyakan dan menolak laporan pertanggung jawaban dari pengurus yang diduga tidak sesuai dengan Ad/Art. Terkait hal itu sampai saat ini belum dijawab oleh pengurus, khususnya dengan adanya  uang kehormatan dan operasional KONI. Di mana jumlah pengurus dan staf hanya 31 orang namun nominalnya luar biasa mencapai ratusan juta.

Ditambahkan Decky lagi, uang kehormatan dan operasional KONI tersebut ditetapkan tidak melalui persetujuan/mekanisme rapat anggota, hanya keputusan sepihak KONI saja.

“Kami ingin‎ kelakuan dan kebijakan pengurus KONI ini harus dihentikan, karena kalau terus kita biarkan tentu akan merugikan kepada kita selaku putra-putri Pasbar yang mana juga sebagai pelaku olahraga di Pasaman Barat. Bila hal ini dibiarkan, tentu ke depan akan dapat menghambat kemajuan dan prestasi olah raga Bumi Mekar Tuah Basamo Pasaman Barat ini,” terangnya.

Melalui koranpagionline.com, Decky juga menyampaikan kepada masyarakat Pasaman Barat, khususnya insan atau pelaku olahraga se Pasaman Barat bahwa itulah antara lain dasar alasan inisiator dan rekan-rekan cabang olahraga membuat surat mosi tidak percaya kepada pengurus KONI Pasaman Barat.

Setelah dicermati, tentang anggaran uang kehormatan dan operasional KONI ternyata anggarannya jauh melebihi anggaran untuk pembinaan olahraga. Kebijakan tersebut terlihat bahwa pembinaan olahraga tidak penting, dan hanya dijadikan sebagai tameng dalam meraih kepentingan sesaat. Kalau hal ini dibiarkan, dapat kita pastikan akan berimbas kepada perkembangan dan prestasi olahraga di Pasbar.

“Jika kita totalkan dana yang dianggarkan untuk kebutuhan pengurus dan sekretariat mencapai Rp.553.585.000,- sementara pengurus atau personil di KONI hanya kurang lebih 31 orang., sedangkan anggaran bantuan pembinaan untuk seluruh cabang olahraga dengan jumlah 35 cabor yang berisi ratusan dan mungkin ribuan orang hanya dianggarkan sebesar Rp.304.855.000,-” kesal Decky.

Decky sejak awal sudah mempertanyakan perbandingan ketidak wajaran ini, “apakah ini wajar dan tidak akan berpengaruh pada prestasi olahraga di Pasaman Barat ? dari awal kami sudah pertanyakan hal ini, namun sampai sekarang tidak ada jawaban dari KONI,” terang Decky.

Dengan dasar hal-hal tersebut di atas tentu kami dan seluruh pelaku olah raga yang ada di Pasbar sangat menyayangkan kebijakan KONI yang tidak proporsional ini. Sebab, kita tidak ingin olahraga akan terdampak akibat kebijakan KONI yang tidak proporsional ini.

“Dari awal pelantikan pengurus sudah kami sampaikan bahwa organisasi KONI adalah tempat mengabdi bukan tempat “mencari,” tegas Decky.

Ditambahkannya, dan untuk kita ketahui bersama, banyak juga pengurus KONI yang bukan berasal dari Cabor atau pelaku atau insan olah raga yang ada di Pasaman Barat. Bahkan ada pengurus yang keberadaannya jarang di Pasbar atau tidak berdomisili di Pasbar, tapi mereka tetap menerima honor sekitar 400-500 ribu setiap bulannya.

Pada kesempatan ini, lanjut Decky, meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk dapat melakukan pemeriksaan terkait penggunaan dana hibah KONI ini.

“Saya selaku pelaku, pendiri di beberapa cabor dan pengurus bahkan sebagai Pembina atau penasehat di beberapa cabang olahraga yang ada di Pasaman Barat, bersama rekan- rekan insan olahraga lainnya yang peduli dengan dunia olahraga Pasaman Barat, tidak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan hak atlet, dan pelaku maupun pelatih serta seluruh rekan-rekan penggiat olahraga para pelaku olahraga di Pasbar,” tandasnya.

Pewarta : Zoelnasti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here