Beranda PERISTIWA Dua Motor Tabrakan di JLA Seorang Pemuda Warga Bejalen Tewas

Dua Motor Tabrakan di JLA Seorang Pemuda Warga Bejalen Tewas

884
0
Puluhan remaja/pemuda saat akan balapan liar di JLA. (Foto IST).

KopiPagi | UNGARAN : Jalur Lingkar Ambarawa (JLA) kembali memakan korban tewas akibat ‘balap liar’ yang dilakukan sejumlah remaja/pemuda pada Rabu (17/03/2021) malam kemarin, korban tewas di daerah wisata Kampoeng Rawa Ambarawa yang masuk wilayah Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang adalah Yohan Angger Bayu Mukti (19) warga Bejalen RT 10 RW 04, Kecamatan Ambarawa, Kab Semarang.

Informasi yang dihimpun koranpagionline.com di lokasi kejadian menyebutkan, bahwa kecelakaan tersebut terjadi antara dua sepeda motor yaitu Yamaha Vixion nopol H 6755 LI yang dikendarai Ilham Rudi Prasetia (19) warga Tegaron RT 01 RW 09, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang dengan Suzuki Satria FU nopol AA 5694 N. Saat itu, korban naik Vixion melaju dari JLA Ngampin menuju arah Bawen. Sampai di lokasi kejadian di daerah Kampoeng Rawa mendahului motor dengan nopol tak dikenal. Ketika itu, korban yang memacu motornya kencang melebihi marka jalan.

Dari arah berlawanan, melaju kencang pula motor Suzuki Satria FU nopol AA 5694 N yang dikendarai Yohan Angger. Karena jaraknya sangat dekat, akhirnya tabrakan tidak bisa dihindari. Akibatnya kedua kendaraan ringsek bagian depan dan keduanya mengalami luka parah dan langsung dibawa ke RS dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.

Kasat Lantas Polres Semarang AKP Muhammad Adiel Aristo melalui Kanit Laka Ipda Setyo Wibowo mengatakan, bahwa tabrakan tersebut diduga keduanya sedang melakukan balap liar atau ‘trek-trekan’. Dari dua korban yang akhirnya mengalami luka parah, salah satu korban yaitu Yohan Angger warga Desa Bejalen akhirnya tewas di rumah sakit. Sedangkan, satu korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Informasinya, untuk korban dari Bejalen akhirnya meninggal dunia di rumah sakit akibat luka parah yang diderita. Satu korban lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit juga. Untuk balap liar di kawasan JLA tersebut, petugas Satlantas Polres Semarang telah berkali-kali melakukan razia. Bahkan, sudah puluhan motor diamankan petugas, namun masih tetap saja ada yang nekat melakukan balap liar. Himbauan kami, masyarakat yang mengetahui ada balap liar untuk dapat segera memberitahukan ke kepolisian terdekat, karena aksi-aksi balap liar itu sangat membahayakan pengguna jalan yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, sejumlah warga sekitar JLA mengaku heran dengan aksi balap liar yang dilakukan para remaja/pemuda tersebut. Pasalnya, mereka sepertinya tidak punya kesopanan dan peduli dengan pengguna jalan lain yang melintas di JLA tersebut. Mereka seolah-olah mau menguasai jalan saat menggelar aksi balapan liar itu. Bahkan, motor yang digunakan, rata-rata tidak standar dan banyak yang senaja diprotoli tanpa kelengkapan pada umumnya. Dan, balapan liar tersebut sengaja digelar dengan ‘kucing-kucingan’ dengan petugas.

“Kami warga sekitar JLA sebenarnya juga geram dengan aksi balapan liar di JLA tersebut. Namun, kami mau mengingatkan atau menegur, pasti jadinya ramai atau geger. Mereka para pembalap liar itu pada nekat dan kroyokan jika diingatkan atau ditegur. Selain itu, tidak jarang mereka sebelumnya ‘menenggak’ minuman keras (miras). Selain itu, aksi yang dilakukannya, sengaja ‘kucing-kucingan’ dengan petugas kepolisian. Padahal di lokasi itu, sudah banyak korban tewas akibat aksi balapan liar tersebut. Harapan kami, jika tertangkap petugas kepolisian lebih baik diproses sesuai hukum yang berlaku, bhiar membuat mereka jera,” tandas Moch Slamet S (49) dan Khoiri (55) warga yang tinggalnya tidak jauh dari JLA Ngampin ketika ditemui koranpagionline.com, Jumat (19/03/2021) siang. ***

Pewarta : Heru Santoso.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here