KopiPagi | TOBA : Proyek pembangunan Jembatan Balige Bypass di Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, yang dilaksanakan PT. Rekaya Semesta Utama hingga hari ini, Senin (25/01/2021) belum juga selesai dikerjakan.
Pembangunan jembatan di sepanjang jalan Bypass sebanyak 3 buah ditambah 1 box culvert senilai kontrak Rp 32.101.351.532,43 bersumber dari dana APBN TA 2020 oleh Kementerian PU PR Dirjen Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional – II Medan, belum kelar dan masih dikerjakan.
Pantauan koranpagionline.com dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek tersebut, masih jauh dari yang tertulis di papan proyek sesuai dengan plat atau papan nama proyek pada badan jalan jembatan. Hingga saat ini, pembangunan jalan jembatan tersebut belum dapat dilalui berkendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk diketahui, nilai kontrak proyek sebesar Rp 32 milliar lebih dikerjakan dengan tenaga kerja yang sangat minim di tiga pelaksanaan pembangunan proyek itu.
Awak media di lokasi pembangunan jembatan menemui rekanan, terkait dengan keterlambatan itu. Pihak PT. Rekaya Semesta Utama Beresman, Siagian sebagai pelaksana proyek mengatakan, bahwa keterlambatan itu disebabkan karena pada bulan Desember tahun lalu adalah musim hujan. Akibatnya penimbunan mengalami keterlambatan. Terkait dengan keterlambatan pelaksanaan ini, kontraktornya diberi waktu hingga bulan Maret 2021.
“Saya sebagai pelaksana hingga sampai selesai tetap melaksanakanya dengan baik,” kata pelaksana kontraktor.
Sebagai informasi, proyek pembangunan jembatan yang terletak di Tiga Desa di Balige ditambah satu proyek box culvret yakni di Desa Hutagaol Peatalun, Aek Bolon Desa Paindoan, di Soposurung dan Desa Binatang Balige. ***
Pewarta : Julius P. Siahaan.
Editor : Nilson Pakpahan.