Beranda REGIONAL Seorang Pedagang Positif Covid-19, Pasar Pagi Salatiga Harusnya Ditutup

Seorang Pedagang Positif Covid-19, Pasar Pagi Salatiga Harusnya Ditutup

147
0

KopiOnline SALATIGA, – Munculnya salah seorang pedagang Pasar Pagi Salatiga yang positif Covid-19, menjadi bahan perbicangan berbagai kalangan maupun masyarakat Salatiga. Bahkan, banyak yang menilai pelaksanaan perluasan pasar dengan model protokol kesehatan dalam rangka cegah Covid-19 tidak berhasil. Pasalnya, masih banyak bahkan sebagian besar pedagang dan pengunjung di pasar itu tidak memakai masker.

Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit MSi menyatakan, menyikapi adanya salah seorang pedagang Pasar Pagi Salatiga yang positif terjangkit Covid-19, maka Pemkot Salatiga harus tegas dan berani menutup sementara pasar tersebut. Hal ini, jika dibiarkan memungkinkan akan terjadi atau memunculkan penularan.

“Pasar Pagi Salatiga harus tutup terlebih dahulu, apapun resikonya. Bahkan, harus berani melakukan pembatasan orang dari luar Kota Salatiga yang masuk ke Salatiga, pada jam-jam tertentu,” kata politisi PDI Perjuangan kepada koranpagionline.com, Senin (18/05/2020).

Ditambahkan, bahwa Pasar Pagi Salatiga harus tutup terlebih dulu, juga sesuai dengan rekomendasi Komis B DPRD Kota Salatiga dan hasil keputusan rapat Tim Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19. Hasilnya, Pasar Pagi harus tutup selama lima hari. Dan, penutupannya akan dimulai kapan, hal itu menjadi wewenang dinas terkait yang memutuskannya. Selain itu, pembatasan terhadap pengunjung juga harus dilakukan di pasar-pasar modern yang ada di Kota Salatiga.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Salatiga Milhous Teddy Sulistio SE menyatakan, bahwa terkait penentuan penutupan Pasar Pagi Salatiga tersebut sempat alot. Pasalnya, awalnya Dinas Perdagangan meminta untuk tutup selama tiga hari, kemudian menjadi lima hari. Yang menjadi pertanyaan, pertimbangannya apa menutup hanya selama lima hari itu dan akan dimulai kapan, ini tidak jelas.

“Untuk penutupan selama hari itu, harusnya dengan jelas dimulai sejak kapan. Pasalnya, ke depan masih ada muncul keramaian lagi seperti lebaran “kupat” atau sawalan. Ini harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan dinas terkait ataupun Pemkot Salatiga. Jika perlu, Pemkot Salatiga harus berani menutup Pasar Pagi dan Jalan Jendral Sudirman itu hingga batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Teddy.

Menurutnya, mendekati lebaran ini, masyarakat sudah mulai berjubel memadati pertokoan seperti Mall Ramayana dan pertokoan lainnya maupun toko-toko emas di Kota Salatiga. Ini harus lebih menjadi perhatian Pemkot Salatiga maupun tim gugus tugas pencegahan Covid-19. Harapannya, di Kota Salatiga ini pencegahan Covid-19 dapat berhasil, bukannya justru semakin parah dengan melihat pertambahan pasien positif Covid-19.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, bahwa pihaknya menilai jika aspek penegakan akan aturan protokol kesehatan yang tidak jelas. Bahkan, tim gugus tugas selama ini banyak saling lempar masalah. Tidak fokus dalam menangani pencegahan Covid-19. Dengan kejadian adanya pedagang Pasar Pagi yang positif Covid-19 itu, maka tim gugus tugas harus segera menyusun strategi atas hasil evaluasi kejadian tersebut.

“Percuma saja, Pasar Pagi Salatiga ditutup namun Jalan Jenderal Sudirman tetap dibuka dengan bebas. Apalagi, mendekati lebaran ini, seperti tahun-tahun sebelumnya Jalan Jenderal Sudirman itu pasti akan dipadati pengunjung. Ini harus segera disikapi sedini mungkin,” tandas Teddy, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji SH saat dikonfirmasi koranpagionline.com, terkait permasalahan adanya salah seorang pedagang Pasar Pagi yang positif Covid-19 serta langkah apa selanjutnya melalui pesan whatsapp (WA), hanya dibaca saja dan tidak ada respon atau jawaban. Heru Santoso.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here