Beranda MARKAS Dosen UGM dan Sertu Faisal Akbar Korban Penembakan KKSB Dievakuasi

Dosen UGM dan Sertu Faisal Akbar Korban Penembakan KKSB Dievakuasi

334
0

KopiPagi PAPUA : TNI melakukan evakuasi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan prajurit yang menjadi korban penembakan brutal oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menuju Jakarta pagi ini. 

Demikian disampaikan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa, di Papua, Sabtu (10/10/2020).

Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan bahwa tim evakuasi pagi ini sedang bekerja untuk memberangkatkan kedua korban penembakan menuju Jakarta.

“Evakuasi dilakukan dalam dua tahap yaitu pertama menggunakan Heli TNI AU EC-725/HT-7206 dengan Pilot Mayor Pnb Adam Hardiman Ali, berangkat dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Timika. Selajutnya kedua korban akan diterbangkan menuju Jakarta via Makassar dengan menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737/AI-7302, Pilot Mayor Pnb Handyka Prama.l,” ungkapnya.

Kepala Penerangan Kolonel Suriastawa mengatakan bahwa kedua korban tersebut atas nama Bambang Purwoko yang merupakan Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) anggota TGPF dan prajurit TNI Sertu Faisal Akbar kondisinya stabil dan perlu penanganan khusus sehingga harus diterbangkan ke Jakarta.

Seperti ddiketahui, Bambang Purwoko merupakan dosen sekaligus peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM. Kemarin, rombongan TGPF yang dipimpin Benny Mamoto diadang oleh KKSB saat kembali dari lokasi kejadian penembakan pemuka agama di Kabupaten Intan Jaya.

“Saat ini kondisi bapak Bambang Purwoko yang mengalami luka tembak di atas pergelangan kaki kiri dalam keadaan stabil, namun peluru masih bersarang dikarenakan kekurangan peralatan medis di UPTD RSUD Kabupaten Intan Jaya. Sedangkan untuk Sertu Faisal Akbar yang mengalami luka tembak pada pinggang kiri depan tembus pinggang kiri belakang kondisinya juga stabil dan sudah tidak terjadi pendarahan,” ujarnya. 

Menurut Kapen Kogabwilhan III,  proses evakuasi menuju Jakarta, kedua korban didampingi tim kesehetan yang terdiri dari beberapa dokter dan tenaga medis dari TNI untuk memastikan selama dalam perjalanan kondisinya tetap stabil.

“Seluruh rangkaian Evakuasi Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kemenkopolhukam dan Unsur Pengamanan TGPF dari Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya berjalan dengan aman dan lancar,” katanya.

Sementara itu, rombongan TGPF bentukan Kemenkopolhukam yang dipimpin Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto (Ketua Tim) masih berada di Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya dan rencana akan kembali dari Distrik Sugapa ke Timika pada Senin, (12/10/2020). Selanjutnya akan langsung kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat komersil.

Seperti diketahui kejadian penembakan kepada rombongan TGPF di tanjakan Wabogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, usai melakukan olah TKP di Hitadifa.

“Penembakan terjadi pada Sabtu, (09/10/2020) pukul 15.45 WIT saat rombongan TGPF dalam perjalanan pulang dan sampai di tanjakan Wagonopone, Kampung Mamba tiba-tiba ditembaki dari arah kanan dan kiri jalan,” ucap Kapen Kogabwilhan III. (Pen Kogabwilhan III).

Sementara itu, Wakil Ketua TGPF Sugeng Purnomo yang juga Deputi bidang Hukum dan HAM Kemenko Polhukam dalam rilisnya ke media menjelaskan bahwa korban yang terluka dievakuasi dengan Helikopter Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya jam 07.00 WIT ke Timika.

Kemudian, dilanjutkan dengan proses pemindahan ke pesawat Boeing TNI AU di bandara Timika. Pukul 08.22 WIT, korban dievakuasi menuju Jakarta dengan rute Timika-Hasanuddin-Jakarta dengan pesawat TNI AU.

Selain Bambang, Sertu Satu TNI Faisal Akbar yang ikut dievakuasi merupakan Anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan asal Kodim 1304 Gorontalo.

Sugeng mengatakan prioritas TGPF yang dibentuk oleh Menko Polhukam saat ini adalah melakukan evakuasi untuk keselamatan dan perawatan. Proses tersebut berjalan aman dan lancar.

“Tim sedang mengevaluasi seluruh kegiatan yang berjalan, dan terutama mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan.

Tentunya tanpa mengurangi misi memperoleh informasi yang terang tentang kasus ini,” jelas Sugeng. Sementara itu, tim investigasi yang berada di Jayapura, antara lain Makarim Wibisono dan Constan Karma bertemu tokoh masyarakat atau mantan Bupati Paniai, a.n. Naftali Yogim.

Dia merupakan tokoh Papua yang membentuk Kabupaten Intan Jaya yang menjadi lokasi terjadinya penembakan terhadap pendeta Yeremias, warga sipil dan dua anggota TNI bulan September lalu. Kop.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here