Beranda NASIONAL Pertemuan Prabowo – Jokowi Bisa Dijadikan Tolok Ukur Demokrasi di Indonesia

Pertemuan Prabowo – Jokowi Bisa Dijadikan Tolok Ukur Demokrasi di Indonesia

216
0

KopiOnline Jakarta,- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ternyata melihat pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dari siaran langsung televisi. Mega bersyukur pertemuan itu bisa terlaksana.
“Saya mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri dengan melihat siaran langsung atas pertemuan tersebut. Beliau (Mega) menyampaikan rasa syukurnya, dan sejak awal percaya kenegarawanan Pak Prabowo, sama halnya dengan keyakinan Ibu Megawati, mengapa konsisten memberikan dukungan ke Pak Jokowi karena kepemimpinannya yang merangkul, berdialog dan berdedikasi bagi bangsa dan negara Indonesia,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (13/07/2019).
Hasto juga mengatakan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo itu bisa dijadikan tolak ukur demokrasi di Indonesia. Pertemuan keduanya juga dinilai bisa membuat bangsa kembali bersatu usai perhelatan pemilu 2019.
Selain itu, PDIP juga memuji ucapan selamat yang dilontarkan Prabowo kepada Jokowi karena terpilih kembali sebagai presiden terpilih 2019-2024. Ucapan selamat itu dinilai akan memberikan nilai positif.
“Ketika Pak Jokowi dan Pak Prabowo bertemu, dalam suasana penuh kegembiraan disertai pemberian ucapan selamat secara langsung dari Pak Prabowo ke Pak Jokowi, maka sesuai kultur politik di Indonesia, hal tersebut akan membawa suasana positif di tingkat grassroots,” katanya.
Partai Golkar
Sambutan positip juga diberikan tokoh Golkar. Politikus Partai Golkar Rizal Mallarangeng menyebut pertemuan kedua tokoh itu menunjukkan demokrasi Indonesia yang matang.
“(Pertemuan Jokowi-Prabowo) bagus, itu kan sebuah cara untuk menunjukkan demokrasi Indonesia itu demokrasi yang matang dengan segala kelemahan kita yang harus kita perbaiki,” tandas Rizal.
Rizal menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara diskusi Polemik bertajuk ‘Golkar di Priode kedua Jokowi’. Rizal menyambut baik pertemuan kedua tokoh itu.
Setelah pertemuan kedua tokoh yang sempat bersaing itu, Rizal berharap Indonesia semakin kuat. Selain itu, Rizal menyebut Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato politik pada Minggu, 14 Juli, malam.
“Pak Jokowi sendiri akan berpidato hari Minggu malam untuk menyampaikan visi ke depan. Itu juga kita tunggu dengan senang karena kita akan dapat gambaran kemana Indonesia akan melangkah dalam 5 tahun kita persatukan,” kata Rizal.
Sementara Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi berharap pertemuan itu dapat mengurangi hoax yang sempat terjadi secara masif.
“Saya sendiri nggak bisa garansi pertemuan itu bisa menghilangkan hoax atau sikap nyinyir di kedua pihak. Paling tidak ada sikap positif dari kedua belah pihak,” kata Burhanudin dalam diskusi Polemik di d’Consulate Resto & Lounge, Mentang, Jakarta Pusat, Sabtu (13/07/2019).
Burhanudin mengatakan, kontestasi pemilihan presiden sudah berakhir setelah sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Maka, pertemuan Jokowi dan Prabowo hari ini dinilai bisa menurunkan tensi politik.
“Secara formal sudah clear setelah MK memutuskan. Pertemuan tersebut paling tidak menurunkan tensi ketegangan politik yang tajam di mana kita baru saja menyelesaikan kegiatan pilpres yang tajam,” ujarnya.
Burhanuddin juga menyinggung soal ucapan selamat dari pihak yang kalah dalam pilpres. Sebab, kestabilan demokrasi ditentukan oleh pihak yang kalah.
“Jangan lupa, demokrasi ditentukan bukan sama yang menang. Demokrasi stabil ditentukan sama yang kalah. Umumnya yang kalah potensial menganggap demokrasi dan dikhawatirkan punya imajinasi lain di luar demokrasi,” sambungnya. kop

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here